PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan penurunan penjualan sebesar 8,8% pada kuartal II 2023 menjadi Rp9,7 triliun dari Rp10,55 triliun diperiode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan penjualan tersebut membuat laba bersih perseroan di kuartal II 2023 susut hingga 3,9% pada semester I 2023 menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,45 triliun di kuartal II 2022.
“Penjualan Perseroan di kuartal 2 masih terkena dampak dari tutupnya beberapa pemain B2B dan B2C e-Commerce pada akhir tahun lalu. Efek ini mempengaruhi topline kami di semester 1 2023, dan kami melihat dampaknya akan lebih minimum pada semester 2 2023,” kata Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia, di Jakarta, Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Unilever Indonesia Perkuat Daya Saing dan Fokus Pengembangan Pasar Segmen Premium dan Value
Jika dilihat, sepanjang periode Januari hingga Juni 2023 penjualan perseroan amblas 5,5% menjadi Rp20,3 triliun dari Rp21,41 triliun diperiode yang sama tahun sebelumnya.
Alhasil, laba bersih perseroan pun terkoreksi hingga sebesar 19,6% pada semester I 2023 menjadi Rp2,8 triliun dari Rp3,3 triliun diperiode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, Ira mengungkapkan bila perseroan tetap memiliki optimisme dengan beberapa catatan, untuk semester II 2023.
“Kami memahami bahwa inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen, hal ini diperkirakan akan bertahan selama beberapa kuartal ke depan. Terlepas dari perlambatan konsumsi rumah tangga saat ini, kami memiliki optimisme terhadap pasar FMCG Indonesia secara jangka panjang. Oleh karena itu, Perseroan terus beradaptasi untuk memastikan bahwa bisnis kami selalu kompetitif,” terangnya.
Ira menjelaskan, upaya yang terintegrasi dalam mengimplementasikan lima prioritas strategis
Perseroan terus menunjukkan peningkatan volume share dan profitabilitas. “Selama empat kuartal terakhir kami melakukan intervensi harga untuk memastikan brand kami memiliki daya saing yang kuat. Meskipun demikian, kami masih berhasil melindungi margin Perseroan,” jelasnya.
Baca Juga: Dividen Senilai Rp2,70 Triliun Siap Ditebar Unilever Indonesia, Intip Jadwal Pembagiannya!
Menurutnya, Unilever Indonesia tetap konsisten dan berkomitmen untuk terus memperkuat daya saing melalui eksekusi lima strategi prioritas dengan memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment, serta membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Perseroan pun menerapkan e-everything di semua lini bisnis, dan tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.
Selain itu, perseroan bakal terus meningkatkan pangsa volume di pasar pada Semester I 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan dukungan dari kategori-kategori utama seperti Oral Care, Skin Cleansing, Soy Sauce, and Soup Stock, Dishwash dan Fabric Cleaning.
“Untuk memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utamanya, Perseroan memastikan menempatkan investasi yang kompetitif dalam mengkomunikasikan brand kami kepada konsumen,” ucap Ira.
Dalam hal ekspansi portofolio, Perseroan berhasil meningkatkan kontribusi pada premium segment sebesar lebih dari 27% dari penjualan domestik di kuartal dua.
“Sementara pada value segment, di kuartal pertama kami telah meluncurkan dua brand di bawah Dishwash dan Skin Cleasing yang menunjukkan kinerja baik dalam tiga bulan terakhir dalam hal pangsa pasar dan penetrasi. Glow and Lovely merupakan salah satu merek perawatan kulit Perseroan yang telah membuktikan kinerja luar biasa di value segment dengan menjadi merek Pelembab Wajah nomor satu di Indonesia dari segi volume,” tutup Ira.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement