Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chevron Resmi Angkat Kaki, Raksasa Migas Italia Ambil Alih Kelola Proyek IDD

Chevron Resmi Angkat Kaki, Raksasa Migas Italia Ambil Alih Kelola Proyek IDD Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf/POOL
Warta Ekonomi, Jakarta -

Chevron melalui Chevron Makassar Ltd (CML), Chevron Ganal Ltd (CGL), dan Chevron Rapak Ltd (CRL) resmi melepas hak partisipasi atau participating interest (PI) sebagai operator proyek Indonesia Laut Dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) kepada perusahaan migas asal Italia, Eni Lasmo PLC (ENI).

Pengambilalihan pengelolaan proyek IDD tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) pada Selasa (25/7/2023), yang disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif

Arifin berharap alih kelola ini dapat menjadi momentum yang baik untuk memastikan keamanan energi Indonesia di masa mendatang.

 Baca Juga: Menang Lelang, PGEO Bersama Chevron Garap Wilayah Kerja Panas Bumi Way Ratai

IDD adalah proyek terintegrasi dari beberapa lapangan dan wilayah kerja di laut dalam Kutai Basin, dengan kedalaman mencapai 1.000-2.000 meter di bawah permukaan laut.

"Alih kelola proyek ini dari Chevron ke ENI sangat krusial bagi Indonesia, mengingat proyek IDD diharapkan dapat mendorong produksi gas sampai 12.000 mmscfd pada 2030," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (26/72023).

Arifin mengatakan bahwa proyek IDD telah dikembangkan dan memulai produksi dari Lapangan Bangka sejak Agustus 2016. Selanjutnya adalah tahap pengembangan Gendalo Hub dan Gehem Hub.

"ENI sebagai operator baru proyek IDD diharapkan dapat melanjutkan proyek ke tahap dua. ENI memegang PI pada 12 Production Sharing Contract (PSC), sembilan di antaranya adalah sebagai operator di proyek laut dalam dengan tahap eksplorasi dan pembangunan. Saya harap ENI dapat memperluas investasi di subsektor migas, terutama di wilayah timur," ujarnya.

Sebagai informasi, akuisisi ini merupakan langkah penting bagi ENI, terutama untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang, bagian dari IDD di Ganal PSC, dekat dengan FPU Jangkrik, dengan perkiraan cadangan gas alam sekitar 2 TCF. Ini merupakan tambahan bagi lapangan Gas Bangka yang telah berproduksi, penemuan Gehem dan Ranggas, serta potensi eksplorasi lainnya yang signifikan.

Selain itu, akusisi aset-aset Chevron di Indonesia dapat mempercepat pengembangan proyek IDD dan sejalan dengan strategi transisi energi yang dilakukan ENI, di mana gas dan LNG menjadi pilar utama untuk meningkatkan produksi gas alam menjadi 60% pada tahun 2030, sejalan dengan permintaan dunia akan energi yang dapat diakses, rendah karbon, dan terjangkau.

Sebagaimana diketahui, Chevron telah menandatangani empat Joint Study Agreement (JSA) dengan Pertamina yang dihasilkan dari kerja sama awal antara Chevron dan Pertamina yang diumumkan di Washington DC pada Mei 2022 untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.

Selain itu, pada 12 Juni 2023, Kementerian ESDM secara resmi menetapkan konsorsium PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dan Chevron New Energies melalui PT Jasa Daya Chevron (Chevron) sebagai pemenang lelang wilayah kerja panas bumi Way Ratai di Lampung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: