Pertemuan itu juga merupakan momentum penting dalam hubungan maupun kerja sama Jabar-Guangxi. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembaruan Kerja Sama Sister Province antara Jabar-Guangxi yang telah terjalin pada 2017.
Adapun ruang lingkup kerja sama meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia, pariwisata dan kebudayaan, perdagangan dan investasi, pengembangan sistem transportasi perkotaan dan perdesaan, serta pengembangan sains dan teknologi.
Baca Juga: Pemda Provinsi Jabar Tuntaskan Masalah Al-Zaytun Sesuai Kewenangan
Gubernur Guangxi berkomitmen untuk dapat melakukan implementasi kerja sama yang lebih konkret dan nyata. Salah satunya ialah meningkatkan kerja sama di bidang industri otomotif bersama membangun kawasan terpadu dan meningkatkan investasi pembangunan kawasan industri di Jawa Barat.
Sementara itu, Kang Emil menyampaikan perlunya kemitraan yang baik antara Indonesia dengan Tiongkok. "Untuk menuju visi Indonesia maju dengan ekonomi ranking 4 dunia, kami harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi minimal 5 persen per tahun sehingga kami sudah merencanakan 13 kota industri baru di Jawa Barat," imbuhnya.
Selain itu, Kang Emil juga menuturkan bahwa pihaknya akan membuka Café Jawa Barat di Nanning untuk menindaklanjuti momentum undangan khusus bagi Jawa Barat berpartisipasi pada China ASEAN Expo yang rencananya berlangsung September 2023 di Nanning, Guangxi.
"Terkait masalah energi, Indonesia akan over supply potensi energi terbarukan untuk dapat diekspor ke seluruh dunia. Kami mengundang investor dari Tiongkok untuk berinvestasi dalam area ini. Sejauh ini yang cukup diunggulkan adalah energi matahari," tutur Kang Emil.
Di akhir pertemuan tersebut, Kang Emil menyampaikan akan menempatkan Provinsi Guangxi sebagai salah satu mitra prioritas dalam berbagai kesempatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement