Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anwar Abbas Minta Pemimpin Indonesia ke Depan Tidak Hanya Punya Otak Saja, Tapi Hati Juga Penting

Anwar Abbas Minta Pemimpin Indonesia ke Depan Tidak Hanya Punya Otak Saja, Tapi Hati Juga Penting Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas mengutip pendapat Bung Karno terkait nasib kesejahteraan rakyat. Anwar meminta agar negara harus memberikan jaminan agar terciptanya pemerataan rakyat.

Dan berikut catatan Anwar Abbas tentang negara dan kesejahteraan rakyat.

"Sebagai bangsa kita ingin kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa terwujud. Tapi yang menjadi pertanyaan siapakah yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan hal tersebut? Menurut Sukarno itu menjadi tugas utama dari negara. Negara menurut beliau harus bisa memberikan jaminan kesejahteraan dan pemerataan kepada seluruh rakyat sehingga dengan demikian diharapkan tidak ada kemiskinan di alam Indonesia merdeka. Tetapi setelah hampir 78 tahun kita merdeka angka kemiskinan di negeri ini masih saja tinggi.

Di mana jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023 masih 25,90 juta orang. Untuk mengatasi masalah tersebut jelas tidak mudah karena kita berhadapan dengan banyak kepentingan, terutama kepentingan dari para pemilik kapital yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam pembuatan kebijakan.

Hal itu juga sangat disadari oleh Sukarno sehingga dia mengajukan pertanyaan dan mengatakan 'kita akan memilih yang mana apakah Indonesia merdeka yang kapitalisnya merajalela atau semua rakyatnya sejahtera di mana semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?'.

Untuk menjawab hal tersebut tentu tidak mudah karena kita tidak boleh menginjak yang satu dan mengangkat yang lain tapi bagaimana kita bisa mengajak semua pihak untuk bisa sama-sama berbuat baik tidak hanya bagi dirinya atau perusahaannya saja.

Untuk itu ke depan kita perlu pemimpin yang arif bijaksana yang tidak hanya memikirkan kepentingan dari pemilik kapital dan atau oligarki saja.

Tetapi juga bagaimana dia bisa membuat kebijakan yang bisa menjamin bagi terwujudnya sebesar-besar kemakmuran rakyat. Itu tidak bisa kita hadapi hanya dengan mengandalkan otak saja tapi juga dengan hati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: