Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian PPPA: TPPO Sering Kali Bermodus Magang dan Beasiswa Luar Negeri

Kementerian PPPA: TPPO Sering Kali Bermodus Magang dan Beasiswa Luar Negeri Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ratna Susianawati, menyebut, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sering kali menggunakan modes tawarkan magang kerja hingga beasiswa luar negeri.

Selain itu, Ratna juga menyebut bahwa teknologi menyumbang peranan yang cukup besar dalam TPPO. Pasalnya, teknologi sering kali menawarkan pekerjaan dengan keuntungan instan dengan modus judi online.

Baca Juga: Kepala BP2MI Ungkap 3 Modus Operandi Penempatan PMI Ilegal atau TPPO

"Korban tergiur karena iming-iming magang kerja, tawaran beasiswa, bahkan saat ini sudah menggunakan teknologi untuk mendapatkan keuntungan instan melalui online scamming (judi online) dan mulai merambah di beberapa daerah di Indonesia," papar Ratna dalam sambutannya di acara Hari Dunia Anti Perdagangan Orang 2023, di Kalijodo, Jakarta, Minggu (30/7/2023).

"Di banyak kasus yang terjadi, teknologi dimanfaatkan oleh pelaku dalam setiap fase eksploitasi, mulai dari perekrutan, pengiklanan korban, bahkan manajemen keuangan dari bisnis pelaku pun dilakukan secara online," tambahnya.

Selain itu, Ratna juga menegaskan bahwa TPPO tidak melulu menggunakan modus pekerjaan migran. Dia menilai, sering kali TPPO beririsan dengan masalah pekerjaan sehingga banyak yang menjadi korban iming-iming pekerjaan melalui rekrutmen sebagai calon pekerja migran luar negeri. 

"Terlebih seiring dengan perkembangan modus-modus baru yang digunakan dalam perdagangan orang, faktor mencari pekerjaan yang lebih baik, keinginan mencari suasana baru, perubahan gaya hidup, serta tingginya permintaan tenaga kerja yang 'murah' dan tidak memiliki skill menjadi faktor pendorong terjadinya TPPO," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyebut, saat ini Indonesia masih menduduki peringkat kedua dalam pencegahan dan penanganan TPPO. Ratna menyebut, Indonesia menjadi salah satu negara asal perdagangan orang terbesar.

"Indonesia menjadi negara asal perdagangan orang tujuan terbesar ke Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Taiwan, Jepang, Hongkong, Timur Tengah. Salah satu faktor penyebabnya adalah masalah ekonomi atau kemiskinan," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: