ADVANCE.AI Bermitra dengan CBI Percepat Digitalisasi BPR/BPRS melalui AI
Penyedia solusi verifikasi identitas digital dan manajemen risiko di Asia Tenggara, ADVANCE.AI bekerja sama dengan biro kredit swasta berlisensi Credit Bureau Indonesia (CBI) untuk mempercepat perjalanan digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia.
Dilansir dari keterangannya pada Senin (31/7/2023), kemitraan strategis ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan solusi alternatif penilaian kredit untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperluas akses terhadap peluang kredit bagi nasabah di pedesaan.
Dengan menggabungkan keahlian ADVANCE.AI dalam verifikasi identitas digital, serta proses onboarding Know Your Customer (KYC) dengan solusi manajemen risiko kredit dari CBI, kolaborasi ini akan membuka jalan bagi ekosistem perbankan yang lebih aman, efisien, dan inklusif di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Meski Punya Peran Vital, Sejumlah Tantangan Masih Menghantui BPR
Menurut data Bank Dunia tahun 2021, Indonesia memiliki populasi di daerah pedesaan sebesar 42,7%. BPR memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan melayani kebutuhan perbankan bagi hampir separuh populasi.
Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2023, terdapat lebih dari 1.400 BPR di Indonesia, dengan total aset mencapai Rp181,6 triliun. Namun, BPR menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan mengimbangi kemajuan teknologi, yakni ketergantungan pada proses bisnis manual berbasis kertas.
Pendekatan ini menghambat kemampuan mereka untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang profil nasabah dan melakukan penilaian kelayakan kredit. Selain itu, juga membatasi kapasitas mereka untuk mengadopsi sistem perbankan modern, menerapkan praktik manajemen risiko yang efektif, dan memberikan layanan inovatif kepada nasabah.
Karena itu, transformasi digital BPR penting untuk mengatasi tantangan proses manual dan hambatan geografis.
Menurut Kepala OJK Regional 1 Jakarta dan Banten, Roberto Akyuwen menyampaikan bahwa BPR/BPRS dituntut untuk lebih efisien dalam menjalankan proses bisnis, yakni dengan digitalisasi menjadi salah satu fokus OJK KR01 dalam mengembangkan industri BPR/BPRS.
“Penerapan kecerdasan buatan (AI) dan pemanfaatan penilaian kredit untuk analisis pengajuan kredit diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi kegiatan bisnis BPR/BPRS,” ujar Roberto.
Menurutnya, penerapan teknologi tersebut secara spesifik tertuang dalam Pilar 2 Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia, yaitu "Akselerasi Transformasi Digital."
Sementara itu, Country Manager Indonesia ADVANCE.AI, Ronald Molenaar menyampaikan bahwa dengan hampir separuh penduduk Indonesia yang tinggal di luar kota besar, maka inklusi keuangan dan digital lebih luas tidak akan terwujud tanpa partisipasi masyarakat pedesaan.
“Dengan memprioritaskan proses pendaftaran nasabah yang aman, terjamin, dan lancar, kami bertujuan untuk mempercepat transformasi digital perbankan pedesaan di Indonesia dan berkontribusi pada agenda nasional inklusi keuangan untuk semua konsumen dan usaha kecil di Indonesia,” jelas Molenaar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement