Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cegah Stunting, IRRA Bantu Penuhi Kebutuhan Pemerintah akan Antropometri Kit

Cegah Stunting, IRRA Bantu Penuhi Kebutuhan Pemerintah akan Antropometri Kit Kredit Foto: IRRA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam mendukung pemerintah untuk implementasi 6 pilar pelayanan primer pada transformasi kesehatan,  PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) sebagai salah satu mitra distribusi alat-alat kesehatan PT Balaraja Metalindo (Balmed), turut berpartisipasi dalam program tersebut melalui penyediaan alat antropometri set.

“Kami mendukung penuh kepedulian dan partisipasi Balmed dalam program implementasi pelayanan primer ini, khususnya dalam pilar teknologi kesehatan, karena hal ini juga sejalan dengan filosofi perusahaan kami yang mengusung tagline sebagai perusahaan penyedia alat-alat kesehatan medis yang berteknologi tinggi,” kata Direktur Utama IRRA, Heru Firdausi Syarif ,di Jakarta, Senin (31/7/2023). 

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan kini mulai berfokus menetapkan arah pembangunan kesehatan yang menitikberatkan pada kesadaran masyarakat mencegah terjadinya penyakit. Untuk itu Pemerintah melakukan berbagai upaya di tingkat Puskesmas dan juga Posyandu (pos pelayanan terpadu) untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi, termasuk juga mencegah terjadinya stunting

Baca Juga: Perkuat Bisnis, Itama Ranoraya Akuisisi Perusahaan Distributor Alat Kesehatan

“Secara agresif Indonesia akan menargetkan penurunan angka kematian ibu menjadi 70 kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2030. Selain itu guna mencegah bayi mengalami stunting setelah lahir, diperlukan pengukuran rutin menggunakan antropometri,” tambah Heru. 

“Kebutuhan antropometri kit di Indonesia mencapai 313.737 unit guna memenuhi kebutuhan untuk 303.416 Posyandu yang akan dilakukan secara bertahap dengan target terpenuhi seluruhnya pada tahun 2024,” jelas juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril.  

Sebelumnya tahun 2019 baru 25.177 Puskesmas yang tercatat memiliki antropometri kit, kemudian di tahun 2020-pun ketika tejadi pandemi COVID-19 kebutuhan antropometri kit baru terpenuhi di 1.823 Posyandu. 

Tahun 2021 kondisi berangsur membaik menjadi 16.936 Posyandu, serta di tahun 2022 sudah terisi di 34.256 Posyandu. Pada tahun 2023 ini pemerintah menargetkan alat tersebut sudah masuk dan memenuhi kebutuhan di 127.033 Posyandu, dan di 2024 ditargetkan mencapai 81.512 Posyandu.

Sejak bulan Juli 2023, IRRA telah secara aktif mendistribusikan alat kesehatan antropometri set ke seluruh Indonesia yang digunakan untuk mengukur panjang bayi dan juga mengetahui berat badan bayi, sehingga dapat diketahui apakah bayi dan balita tersebut memperoleh asupan gizi yang cukup berimbang seperti yang seharusnya sesuai usia tumbuh kembang bayi dan anak, sebagai deteksi dini dari penyakit stunting

Baca Juga: Cegah Stunting, Ma'ruf Amin Minta Keluarga Indonesia Prioritaskan Kebutuhan Gizi Anak dan Sanitasi

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Herry Cuaca selaku Direktur Balmed yang merupakan principal IRRA dalam produk antropometri kit ini, “Produksi antropometri set mencapai 10.000 unit setiap bulan. Selain untuk memenuhi kebutuhan program pemerintah, produksi kami juga ditujukan ke sejumlah puskesmas dan klinik yang berada di seluruh wilayah Indonesia.”

“Dengan telah diterimanya produk kami untuk berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pembangunan kesehatan guna mencegah terjadinya stunting, kami berharap perusahaan kami secara positif dapat meningkatkan keberhasilan program kesehatan masyarakat, terkhusus bagi para bayi dan anak, sehingga secara keseluruhan mampu mencegah terjadinya stunting pada anak dan secara jangka panjang turut membantu pemerintah meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa,” tutup Heru. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: