Masa Depan Cerah nan Panjang, Miliarder Termuda di Dunia Digadang-Gadang Bakal Jadi Penerus Elon Musk
Ialah Alexandr Wang, seorang pengusaha ajaib yang mengukir namanya dalam sejarah sebagai miliarder termuda di dunia. Kekayaannya ia kumpulkan sendiri di usia 24 tahun.
Hari ini ia termasuk ke dalam klub miliarder elit. Dia dipuji sebagai seorang jenius dan dibandingkan dengan Elon Musk, orang terkaya dunia, visioner di belakang SpaceX dan Tesla Inc.
Melansir Benzinga di Jakarta, Selasa (1/8/23) perjalanan Wang menuju kesuksesan dimulai dengan ketertarikannya pada kecerdasan buatan (AI). Selama perjalanan ke tanah air leluhurnya, dia mengamati para insinyur paling cemerlang di China mendiskusikan potensi AI tanpa membahas aplikasi praktisnya.
Momen penting ini, ditambah dengan latar belakang orang tuanya sebagai fisikawan nuklir, mendorong tekadnya untuk mengeksplorasi AI.
Baca Juga: Mengintip Cara Kerja WeChat, Super Mega App Asal China yang Ingin Ditiru Elon Musk
Diberkahi dengan bakat bawaan untuk matematika dan coding, Wang mendapatkan pekerjaan pengkodean di Quora saat masih remaja. Pengejaran pengetahuannya yang tiada henti membawanya ke Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bergengsi, di mana dia membenamkan dirinya dalam pembelajaran mesin dan AI. Kecerdasan dan pandangan ke depan Wang membimbingnya untuk mengambil kesempatan ketika dia melihatnya.
Pada usia 19 tahun, dengan hanya satu tahun di MIT, Wang melakukan lompatan keyakinan dan mendirikan Scale AI pada tahun 2016. Waktunya terbukti tidak disengaja karena industri berusaha memanfaatkan kekuatan pembelajaran mesin untuk pertumbuhan mereka. Scale AI dimulai dengan memberikan data penting kepada perusahaan kendaraan otonom, secara bertahap memperluas jangkauannya ke berbagai sektor seperti otomatisasi perusahaan, e-commerce, asuransi, dan robotika.
Kebangkitan AI terus menjadi area pendanaan panas bagi pemodal ventura dan investor pemula ritel. Startup seperti GenesisAI telah mengumpulkan ratusan ribu dari investor ritel. Dan OpenAI dan pembangkit modal ventura lainnya meraup miliaran dari modal ventura dan ekuitas swasta.
Dengan menggunakan potensi clickworker dan mengintegrasikan keterampilan unik mereka dengan algoritme AI canggih, Wang menciptakan formula kemenangan yang mendorong efisiensi dan mengatasi masalah etika.
Fokus Wang pada kompensasi yang adil dan manfaat yang setara bagi pekerja klik membuat perusahaannya berbeda dari bisnis lain yang digerakkan oleh AI. Ini membuatnya diakui sebagai kekuatan yang inovatif dan mengganggu. Perusahaan terus memperluas dan mengembangkan solusi AI mutakhir untuk berbagai industri.
Titik baliknya pun terjadi ketika Angkatan Udara AS mengontrak Scale AI untuk mengimplementasikan AI guna mengoptimalkan manajemen datanya, khususnya dalam menganalisis citra satelit. Kolaborasi ini menghasilkan lebih dari USD350 juta dalam kontrak pemerintah, memperkuat posisi Scale AI sebagai pemain terkemuka dalam domain AI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement