Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asing Incar Saham Bank dan Perusahaan Teknologi, IHSG Catat Net Sell Jumbo Triliunan Rupiah

Asing Incar Saham Bank dan Perusahaan Teknologi, IHSG Catat Net Sell Jumbo Triliunan Rupiah Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Baru-baru ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penguatan dan ditutup di zona hijau, menguat sebesar 0,45% ke posisi Rp6.931,359. Penguatan IHSG ini merupakan kelanjutan dari kecerahan yang terjadi pada akhir pekan lalu. Meskipun demikian, IHSG berhasil bertahan di level Rp6.900 pada akhir perdagangan kemarin.

Ellen May, Founder dan CEO Emtrade, mengatakan penguatan IHSG berpotensi menguji resisten Rp6.950, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp6.970. Namun di sisi lain, Ellen menganalisis bahwa IHSG akan di posisi sideways, di mana laju pergerakannya cenderung datar karena sulit menembus resisten di level Rp6.940-Rp6.950.

“IHSG kemarin sempat turun normal correction, terus ini IHSG itu susah sekali ngejebolin resistance di level Rp6.940 sampai Rp6.950-an. Di level itu sangat sulit sekali, jadi bakalan sideways dulu,” jelas Ellen, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Investor Cuan Kotos-kotos, Baru Masuk Bursa Saham INET Masih Terbang Tinggi

Setelah mengalami penguatan, transaksi saham di IHSG menunjukkan angka yang signifikan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp13,67 triliun dan volume saham sebanyak 22,19 miliar lembar. Dari data tersebut, tercatat 262 saham mengalami kenaikan nilai, 287 saham mengalami penurunan, dan 200 saham stagnan.

“Terpantau, nilai transaksi IHSG kemarin mencapai Rp13,67 triliun dengan volume 22,19 miliar saham. Sebanyak 262 saham naik, 287 turun, dan 200 stagnan,” tuturnya.

Namun, terdapat catatan menarik terkait aksi investor asing dalam perdagangan akhir-akhir ini. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) yang besar, mencapai Rp1,48 triliun di seluruh pasar. Rinciannya, penjualan bersih ini terbagi menjadi Rp63,39 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp1,42 triliun di pasar negosiasi dan tunai.

“Tercatat asing melakukan penjualan bersih net sell jumbo sebesar Rp1,48 triliun di seluruh pasar. Pasar reguler sebesar Rp63,39 miliar, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp1,42 triliun,” papar Ellen.

Ellen memaparkan penjualan asing terbesar atau net foreign sell itu dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), kemudian disusul oleh PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

“Untuk transaksi jualnya di BCA ada net foreign sell sekitar hampir Rp200 miliar tepatnya Rp199,4 miliar. Terus TLKM juga transaksi jualnya lumayan banyak seharga Rp116,5 miliar. BBNI itu dijual Rp110,4 miliar, kemudian GOTO tuh juga ada, tapi cuma Rp54 miliar aja,” terang Ellen.

Baca Juga: Patrick Walujo: GoPay Bagian Utama dari Strategi GoTo dan Inklusi Keuangan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: