Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih UNTR Meningkat 8% Jadi Rp11,2 Triliun, Pendapatan Tiap Segmen Naik

Laba Bersih UNTR Meningkat 8% Jadi Rp11,2 Triliun, Pendapatan Tiap Segmen Naik Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT United Tractors Tbk (UNTR), perusahaan dalam bidang distribusi alat berat dan kontraktor pertambangan, berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp11,2 triliun di semester I-2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp10,4 triliun. 

Menurut Ellen May, Founder dan CEO Emtrade, secara bersamaan dengan peningkatan laba bersih, UNTR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp68,7 triliun, mengalami kenaikan 14% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp60,4 triliun. 

“Secara teknikal, United Tractor ini dia secara pendapatan naik 14% menjadi Rp68,7 triliun. Kemudian laba bersihnya ini secara tahunan naik 8% dan secara kuartalan naik 10%,” jelas Ellen, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Asing Incar Saham Bank dan Perusahaan Teknologi, IHSG Catat Net Sell Jumbo Triliunan Rupiah

Ellen mengatakan bahwa kinerja UNTR didorong karena pendapatan tiap segmen yang naik. Setiap segmen memberikan kontribusi yang berbeda terhadap total pendapatan bersih konsolidasi. Kontraktor penambangan, mesin konstruksi, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 35%, 30%, 29%, 5%, 1%, dan kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasi.

“Untuk segmen usaha mesin konstruksi mencatat peningkatan penjualan mulai dari alat berat Komatsu sebesar 9% menjadi 3.145 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 2.873 unit,” paparnya.

Secara total, pendapatan bersih segmen usaha mesin konstruksi UNTR meningkat 16% menjadi Rp20,3 triliun. Adapun pendapatan Pama sebagai kontraktor pertambangan mencapai Rp 24,3 triliun, naik 22% dari Rp20 triliun.

“Pendapatan tiap segmen yang juga naik dari alat berat 16%, kontraktor mining naik 22% kayak mahal ya. Jadi, ini termasuk kompetitor mahal,” bebernya.

Sementara itu, segmen usaha pertambangan batu bara yang dioperasikan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) hingga Juni 2023 berhasil mencatatkan total penjualan batu bara sebanyak 6,4 juta ton, termasuk 1,3 juta ton batu bara metalurgi. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 11% dibandingkan dengan periode semester pertama tahun 2022.

“Pendapatan segmen usaha pertambangan batu bara meningkat sebesar 8% menjadi Rp20,1 triliun dari Rp18,7 triliun di periode yang sama pada tahun 2022,” imbuhnya.

Lebih lanjut, PT Agincourt Resources (PTAR) pada segmen tambang emas Martabe di Sumatera Utara mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 110.000 ons sampai Juni 2023. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 24% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai 144.000 ons.

“Segmen emas turun sebesar 24% ya jadi 110.000 ons aja,” pungkasnya.

Baca Juga: Ketidakpastian Geopolitik Ciptakan Lonjakan Pendapatan Perusahaan Tambang

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: