Cucu meminta agar pihaknya bisa digandeng dalam pembentukan kebijakan investasi. "Jumlah pengusaha masih di bawah 2 persen, ini belum terlalu berpengaruh terhadap daya saing. Silakan pemerintah membuat kebijakannya dan kami Kadin, mengimplementasikan," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjajaran (Unpad) Bayu Kharisma menuturkan, berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi investasi di luar Jawa pada triwulan I tahun 2023 memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan Jawa, yaitu 52,6 persen dengan nilai sebesar Rp172,9 triliun.
Baca Juga: Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Berakhir 5 September 2023
Tingginya kontribusi luar Pulau Jawa terhadap total realisasi PMA dan PMDN pada triwulan I itu menunjukkan bahwa pemerintah tetap konsisten dalam menjalankan roda perekonomian Indonesia sentris.
"Secara total Jawa Barat memang juara, tetapi untuk investasi PMA justru Sulawesi Tengah itu tertinggi," ujarnya.
Berdasarkan lokasi, lima provinsi dengan realisasi PMA terbesar pada triwulan I tahun 2023 adalah Sulawesi Tengah sebesar Rp28,8 triliun. Jawa Barat menduduki posisi kedua dengan serapan investasi sebesar Rp28,1 trilin, dan disusul DKI Jakarta, Banten, dan Riau.
"Sementara, berdasarkan negara asal PMA, investasi Jawa Barat didominasi oleh investor asal Jepang dengan nilai investasi sebesar Rp8,37 triliun untuk 1.757 proyek, diikuti oleh Tiongkok dengan nilai investasi sebesar Rp3,96 triliun untuk 306 proyek," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement