Cara INDICO Pertahankan Holding Startup di Bawah Perusahaan Korporasi
Telkomsel mendirikan INDICO sebagai anak perusahaan untuk melahirkan startup lokal dalam ekosistem digital yang ada di Indonesia. INDICO membuktikan kesuksesannya dalam tetap menjaga fleksibilitas dan kecepatan gerak sebuah startup, sementara tetap memanfaatkan dukungan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan induknya.
Menariknya, perusahaan korporasi dan startup berbeda dalam cara kerja, berpikir, dan modal bisnis. Banyak yang meyakini bahwa startup sejati tidak bisa berkembang di bawah korporasi.
CEO INDICO, Andi Kristianto mengatakan bahwa startup besar akan menjadi sebuah korporasi nantinya, sehingga ia tidak terlalu menganggap ada dua hal yang berlawanan antara perusahaan korporasi dan startup. Kunci utama mempertahankan karakter startup adalah melalui inovasi dan adaptasi cepat terhadap perubahan pasar.
Baca Juga: CEO INDICO Ungkap Tujuan Pendirian Holding Company Telkomsel Ini
“Saya percaya bahwa ultimate bukti produk market itu jika ada duitnya, jadi profitability-nya harus clear. Caranya ya mencari peluang baru, berani mengambil risiko, dan menjalankan pendekatan uji coba dalam pengembangan produk dan layanan,” jelas Andi, dikutip dari kanal Youtube Dr. Indrawan Nugroho pada Kamis (3/8/2023).
Lebih lanjut, INDICO telah melakukan akuisisi terhadap beberapa startup yang memiliki potensi pertumbuhan yang menjanjikan di sektor-sektor prioritas mereka. Penggabungan dengan platform edutech Kuncie dan platform health-tech Fita, serta pembentukan perusahaan patungan PT Games Karya Nusantara dengan merek Majamojo di sektor gaming, telah memberikan dorongan signifikan bagi portofolio bisnis INDICO.
Namun, menjadi bagian dari perusahaan korporasi seperti Telkomsel memberikan tantangan tersendiri. Untuk mengatasi hal ini, INDICO tetap mempertahankan struktur manajemen yang ringkas dan lincah, mirip dengan struktur manajemen startup, tapi juga mengimplementasikan disiplin corporate. Keputusan-keputusan penting dapat diambil dengan cepat dan tidak terjebak dalam birokrasi yang kompleks.
“Penting menurut saya si perusahaan yang dirintis ini harus disiplin bahwa ada runway dan struktur manajemen yang baik. Jadi, jangan cuma vanity metrics (parameter pemasaran), terus ada duit dikasih sama corporate buat dihambur-hamburkan, ya itu enggak tepat menurut saya, jadi dari disiplin corporate juga perlu ada,” tuturnya.
Selain itu, kini INDICO memiliki keberagaman karyawan yang terdiri dari anggota dari Telkomsel dan dari luar perusahaan. Andi menekankan pentingnya mencari karyawan yang memiliki pengalaman di bidang pengembangan entrepreneurship untuk menghadapi tantangan dalam dunia bisnis digital.
“Karyawan kami kombinasi orang Telkomsel dan orang baru. Yang paling penting kami rekrut adalah orang yang punya adrenalin kuat, yang punya pengalaman di sisi pengembangan entrepreneurship seperti itu. Saat ini sebagian besar adalah orang baru, dan sedikit karyawan dari Telkomsel,” ujar Andi.
Baca Juga: Usai Lakukan Integrasi Layanan dengan IndiHome, Telkomsel Luncurkan ‘Telkomsel One’
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement