Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Menjadikan Hobi sebagai Bisnis Kuliner yang Menguntungkan

Cara Menjadikan Hobi sebagai Bisnis Kuliner yang Menguntungkan Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bisnis kuliner yang satu ini berasal dari hobi seorang pria bernama Gianto. Nyambal Rampai Geh kini sudah memiliki 21 cabang di Jabodetabek. Bisnisnya berawal dari bisnis tendaan hingga menjadi puluhan cabang.

Gianto memulai kariernya sebagai perantau dalam keadaan minus alias tidak punya apa-apa. Dalam mencari pekerjaan pun, baru ia dapatkan setelah 2 tahun merantau. Selama itu, ia menjadi penonton bayaran demi menyambung hidup. Saat menjadi penonton bayaran, selain dibayar, ia juga bisa mendapat makan. Bahkan, Gianto sempat menjadi ojek online.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Kuliner Bakmi Viral dari Nol, Pakai Tren Hidden Gem!

Namun, Gianto tidak suka macet-macetan, ia lebih suka masak. Sebagai seorang yang dari Lampung, Pecel Lele di sana memakai sambal yang bernama Sambal Rampai, biasanya ini berasal dari bahan mentah. Sehingga akan kesulitan bagi pelancong mencari sambal matang jika sedang ke Lampung.

Tetapi saat Gianto merantau ke Jakarta, ia malah melihat sebaliknya yakni sulit mencari sambal mentah. Dari sini Gianto membuka warung tendaan, dan orang-orang selalu membicarakan sambalnya. Dari sanalah ia melihat bahwa bisnisnya memiliki keunikan. Meski sempat terhalang pandemi, tetapi Gianto mendaftarkan bisnisnya ke aplikasi online sehingga jusrtu membawa berkah dan membuatnya bisa membuka hingga 21 cabang.

Awalnya, Gianto tidak berencana membuat bisnis berkonsep dan lain sebagainya. Baginya, yang terpenting berpenghasilan untuk menyambung hidup. Gianto sejak dulu sudah sering memasak untuk adik-adiknya. Sehingga saat memulai bisnis, ia masih harus belajar lewat YouTube soal menyimpan lele dengan kapasitas banyak, membuat sambal banyak varian, dan lain sebagainya.

Belajar dari dampak pandemi, Gianto pun menjalani bisnis baik offline maupun online. Ia pun melakukan promosi dikedua saluran itu. Bisnis yang dijalani Gianto pun mendapatkan TOP UMKM Growing 2021 lantaran bisnisnya buka hingga 10 cabang di tengah pandemi.

Adapun kendala yang dirasakan Gianto adalah terkait sistem manajemen dan kualitas produk. Meski demikian, hal itu sudah terlewati dan bisnis Nyambel Rampai Geh sudah memiliki central kitchen sehingga bahan mentah sudah diolah terlebih dahulu, baru didistribusikan ke seluruh cabang.

Menurut Gianto, produk yang enak di bisnis kuliner sudah pasti menjadi kewajiban. Tetapi melek terhadap perkembangan zaman juga keharusan. Terlebih, bisnis FnB ini pergerakkan sangat cepat dan harus terus up-to-date serta mengikuti tren.

Untuk yang sedang berjuang membesarkan bisnis kuliner, Gianto menitipkan pesan untuk berbisnis dengan sepenuh hati. Segala rintangan akan selalu ada di depan, tetapi jika dihadapi dengan sepenuh hati, apapun dapat terlewati. Sehingga, mental juga bisa kuat.

Selain itu, jangan lupa perbanyak riset, memiliki keunikan dari segi bisnis, dan produk yang kita ciptakan memang dibutuhkan di pasaran. Bagi Gianto, modal adalah urusan ke sekian. Ia membuktikan sendiri dengan memulai bisnis dari skala minus dengan tanpa pengalaman. Asalkan banyak belajar dan membangun networking.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: