Pertengahan tahun adalah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk meninjau kinerja selama enam bulan pertama dan memutuskan untuk menjaga atau mengubah strategi bisnis sehingga target tetap tercapai di penghujung semester kedua.
Anthony Kosasih, Chief Operating Officer (COO) Mekari, perusahaan teknologi yang bekerja sama dengan UMKM dan korporasi besar, mengatakan bahwa semester pertama 2023 menjadi realisasi penguatan ekonomi Indonesia yang sudah diprediksi sejak akhir tahun lalu.
“Banyak hal krusial terjadi di semester pertama, mulai dari pencabutan status pandemi COVID-19 hingga laju stabil pertumbuhan ekonomi. Pergerakan indikator-indikator ekonomi, sosial, dan politik tersebut berpengaruh besar pada arah bisnis di paruh kedua, sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi jika perlu agar bisa mengoptimalkan kesempatan pasar yang bermunculan,” kata Anthony di Jakarta, Sabtu (5/8/2023). Baca Juga: Belajar Etika Pemasaran Produk di Media Sosial Agar Bisnis Makin Cuan
Ia melanjutkan bahwa untuk mengejar pertumbuhan optimal, perusahaan harus melakukan tinjauan bisnis tengah tahun yang tidak saja melihat indikator umum seperti laba rugi, namun juga indikator jang terkadang luput dari perhatian meskipun sama-sama berpengaruh pada kelancaran bisnis.
“Kejelian perusahaan dalam melihat kontribusi setiap elemen pada keseluruhan bisnis akan membantu perusahaan untuk mengatur strategi dengan presisi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ada enam indikator lainnya yang perlu ditelaah perusahaan saat meninjau kinerja pertengahan semester. Berikut keenam indikator tersebut.
Pastikan akurasi finansial
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan sejumlah kebijakan baru, seperti kebijakan pajak natura, yang akan berdampak pada tata cara pembukuan perusahaan. Perubahan kebijakan yang akan terus terjadi sepanjang tahun menuntut kesiapan perusahaan untuk memperbarui perhitungan laporan keuangan agar pembukuan perusahaan selalu akurat dan sesuai aturan yang berlaku.
“Di sini, perusahaan yang menggunakan software akuntansi berbasis awan akan merasakan kemudahan lebih jika dibanding perusahaan yang melakukan akuntansi secara manual karena software berbasis awan akan secara otomatis memperbarui semua formula pembukuan begitu ada kebijakan baru,” kata Anthony.
Pertimbangkan sumber permodalan baru
Suntikan modal segar akan sangat berpengaruh pada kemampuan perusahaan untuk mencapai potensi pertumbuhan yang tinggi. Saat meninjau kinerja semester pertama, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan perlunya menambah modal untuk semester berikutnya, serta mengeksplorasi sumber-sumber modal alternatif dan terpercaya yang kini tersedia di pasar.
“Pertumbuhan pasar yang positif telah memperbanyak jumlah penyedia layanan solusi keuangan bagi bisnis. Bahkan, saat ini sudah ada platform berbasis teknologi yang memfasilitasi perusahaan untuk untuk menggunakan invoice sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman, atau yang dikenal sebagai invoice financing,” tambah Anthony.
Evaluasi kesiapan infrastruktur teknologi
Perusahaan harus mulai menyiapkan diri untuk mengadopsi teknologi masa depan, yaitu kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang akan merambah ke berbagai industri. Bukan saja sebatas peningkatan infrastruktur IT dan perangkat lunak, perusahaan juga harus mendorong mindset dan kemampuan di semua tim, mulai dari HR hingga akuntansi dan legal, bahwa penguasaan AI akan memperlancar pekerjaan.
“Perusahaan yang ingin menerapkan teknologi AI dengan mudah dan cepat bisa berkolaborasi dengan penyedia solusi digital yang sudah piawai dalam membantu bisnis mengintegrasi AI ke ekosistem teknologi perusahaan,” lanjut Anthony.
Perkuat tim untuk menghadapi tantangan baru
Perusahaan membutuhkan tim yang solid untuk menghadapi tantangan baru di pasar. Berdasarkan target akhir tahun yang ingin dicapai, perusahaan perlu meninjau perencanaan sumber daya manusia (SDM), atau manpower planning. Selain itu, perusahaan harus mengembangkan kemampuan karyawan yang ada, atau talent development, untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki talenta-talenta yang dapat mendukung arah bisnis.
“Sejalan dengan ini, perusahaan sebaiknya menghadirkan program-program baru terkait peningkatan kesejahteraan dan karir agar karyawan semakin termotivasi mencapai target,” sebut Anthony. Baca Juga: Cara Membuka Bisnis Bersama Partner, Apakah Perlu Perjanjian Tertulis?
Evaluasi mitra dan jejaringan bisnis
Memiliki mitra dan jejaring bisnis yang dapat diandalkan akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. Karena itu, perusahaan perlu mengevaluasi apakah mitra dan jejaring bisnis, termasuk para penyedia teknologi, sudah memberikan produk dan layanan yang memfasilitasi pertumbuhan perusahaan kini dan nanti.
Keenam dan terakhir, Anthony menambahkan bahwa perusahaan harus memanfaatkan semua data yang di tangan mereka untuk mempertajam pemahaman akan tren pasar. Misalnya, umpan balik dari pelanggan dapat disatukan dengan data penjualan sehingga perusahaan dapat memetakan tipe dan kebutuhan setiap segmen konsumen.
“Kuncinya ada di pengolahan data. Sekali lagi, perusahaan yang menguasai teknologi akan dengan sangat mudah mengolah data yang ada untuk membuat strategi jitu untuk pertumbuhan bisnis mereka,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement