- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Proyek LRT Salah Desain: Ketidakmatangan Perencanaan dan Menghambat Proyek Infrastruktur Indonesia
Indonesia telah mengalami tantangan yang cukup berat dalam proyek ambisiusnya, yaitu Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Anggaran triliunan rupiah telah disuntikkan untuk menyelesaikan proyek ini, namun terjadi ketidakmatangan dalam perencanaan dan ketidaktahuan dalam membangun kerjasama awal, mengakibatkan permasalahan akses jalan dan biaya proyek yang membengkak.
Ditambah Proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, sebagai bagian dari infrastruktur ambisius, juga mengalami sorotan karena kesalahan desain yang signifikan. Hal ini buntut pernyataan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, mengkritik proyek tersebut karena kesalahan desain yang telah ada sejak awal. Terutama, pembangunan lengkung jembatan bentang panjang atau longspan di atas jalan tol dalam kota, Jakarta Selatan, menjadi salah satu titik kritis.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jajal LRT Jabodebek: Nyaman dan Alhamdulillah Semua Lancar!
PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sebagai kontraktor, menarik perhatian karena tidak melakukan simulasi dan perhitungan yang cermat terkait kemiringan dan kecepatan LRT selama tahap perencanaan.
Dampak dari kesalahan proyek ini tidak hanya berpengaruh pada masalah teknis semata, tetapi juga menyebabkan biaya proyek membengkak. LRT yang seharusnya menjadi lintasan cepat malah menjadi penghalang, dan direkayasa ulang dengan biaya tambahan. Hal ini menyebabkan penundaan dalam jadwal proyek dan waktu yang lebih lama dari yang diharapkan.
Proyek LRT Jabodebek awalnya mendapatkan apresiasi karena konstruksi jembatan lengkungnya yang presisi dan bahkan meraih rekor MURI. Namun, apresiasi tersebut tidak dapat menggantikan kenyataan bahwa biaya tambahan dan penundaan yang diakibatkan oleh kesalahan perencanaan berarti mengambil uang dari kantong publik.
Kerja keras dalam membangun infrastruktur memang diperlukan untuk keberhasilan proyek besar. Namun, tanpa perencanaan yang baik, kerja keras hanya akan menghasilkan kesalahan yang mahal dan merugikan masyarakat. Proyek infrastruktur yang berhasil memerlukan rencana yang matang, simulasi yang teliti, dan perhitungan yang akurat sebelum pelaksanaan dilakukan.
Permasalahan ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan perencanaan yang baik dan matang dalam menghadapi proyek-proyek infrastruktur yang ambisius. Untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan, Indonesia harus berinvestasi dalam sumber daya manusia dan kemampuan teknis untuk merencanakan dan mengelola proyek dengan bijaksana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Fajar Sulaiman