Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sistem Rantai Dingin Industri Perikanan di Maluku Belum Maksimal, KSP Segera Ambil Langkah

Sistem Rantai Dingin Industri Perikanan di Maluku Belum Maksimal, KSP Segera Ambil Langkah Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Alan Koropitan, menyatakan pembangunan sistem rantai dingin sangat dibutuhkan untuk penguatan industri perikanan di Provinsi Maluku. Terlebih, provinsi yang dikenal dengan sebutan Negeri Seribu Pulau itu memiliki potensi produksi perikanan tangkap yang sangat besar.

Menurutnya, data produksi perikanan tangkap di 11 kabupaten/kota di provinsi Maluku pada 2022, yakni sebesar 518.887 ton. Sayangnya, potensi tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan fasilitas rantai dingin yang kuat, seperti kapasitas gudang beku, ketersediaan pabrik es, angkutan kargo udara, hingga kontainer laut berpendingin.

Baca Juga: Moeldoko: KSP Siap Kawal Kelancaran Proyek Gas Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu

"Hasil pantauan kami (KSP) semuanya masih kurang," kata Alan dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).

Dia mengatakan, sistem rantai dingin yakni penanganan hasil ikan tangkap yang memanfaatkan berbagai macam teknologi pendinginan, mulai sejak penangkapan, pengolahan, sampai dengan distribusi. Tujuannya untuk menjaga kualitas mutu ikan.

Selain ketersediaan fasilitas yang memadai, menurut Alan, pembangunan sitem rantai dingin juga memerlukan fasilitas pendukung, seperti akses dalam mendapatkan BBM bagi nelayan, dan listrik untuk gudang beku.

"Dua hal ini yang masih menjadi keluhan pelaku sektor perikanan dan kelautan. Ditambah lagi dengan persoalan jejaring distribusi," terangnya.

Untuk itu, Kantor Staf Presiden akan segera melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga untuk menyikronkokan kembali antara regulasi dan implementasi di lapangan sehingga tidak ada kesenjangan dan memperkecil hambatan.

"Hasil verifikasi lapangan ini segera kami laporkan ke Kepala Staf Kepresidenan, untuk nanti ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama K/L," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: