Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI Bakal Kirim Delegasi di COP28 Dubai, Sebarkan Keberhasilan Aksi Iklim Indonesia ke Dunia

RI Bakal Kirim Delegasi di COP28 Dubai, Sebarkan Keberhasilan Aksi Iklim Indonesia ke Dunia Kredit Foto: KLHK
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, memberikan arahan kepada Delegasi Indonesia yang akan menghadiri Conference of the Parties (COP) ke-28 anggota The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) atau Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Diketahui, konferensi iklim ini akan digerlar di Dubai pada November 2023 mendatang. Dalam acara pembekalan, Menteri Siti menjelaskan suasana COP 28 diiringi dengan persoalan dunia, yaitu Triple planetary crisis yang meliputi perubahan iklim, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati. 

Baca Juga: East Ventures Tekankan Peran Penting Modal Ventura dalam Mendorong Investasi Menuju Solusi Iklim

"Ketiga persoalan itu, bila didalami maka ultimate masalahnya adalah indikasi kerusakan atmosfir baik dengan simpton hilangnya biodiversity, ataupun dahsyatnya polusi, yang ujungnya adalah kerusakan atmosfir, dengan peningkatan emisi gas rumah kaca di tingkat global dan terjadinya perubahan iklim," ungkap Menteri Siti, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (7/8/2023).

Menurut Menteri Siti, sejak 2015, Indonesia terus berkomitmen melakukan upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan menyampaikan berbagai dokumen wajib ke Sekretariat UNFCCC.

"Pada 23 September 2022 yang lalu, Indonesia menyampaikan Enhanced Nationally Determined Contribution atau ENDC ke Sekretariat UNFCCC, dengan mempertajam target reduksi emisi GRK dari 29% menjadi 31,89% dengan kekuatan nasional, dan dari 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional pada tahun 2030," jelasnya.

Ia menegaskan, meski telah menyampaikan peningkatan target reduksi emisi GRK melalui ENDC, namun dengan pemahaman seruan sains dan berbagai pertimbangan lain, Indonesia telah memulai penyusunan Second National Determined Contribution (SNDC) yang akan selaras dengan Long Term Strategy Low Carbon and Climate Resilience 2050 dengan visi iklim Indonesia untuk mencapai net-zero emission di 2060 atau lebih cepat. Diharapkan Indonesia dapat menyampaikan submisi SNDC ke UNFCCC pada tahun 2024. 

"Saya perlu menegaskan di sini bahwa ENDC kita dibangun dalam orientasi kita menuju kondisi penuruan 1,5 °C, maka dengan exercise yang detil kita mendapatkan angka 43,2% kondisi CM 2 pada 2030. Angka itu kira-kira sama dengan target USA yaitu 43%. Dan data penurunan emisi GRK Indoneisa dalam record IGRK kita tercatat penurunan sebesar 47,28% pada tahun 2020 dan 43,82% pada tahun 2021. Prakiraan pada tahun 2022 bisa lebih baik dengan indikasi karhutla yang lebih baik tertangani di tahun 2022," tegas Menteri Siti.

Pada kesempatan ini, Menteri Siti juga melaporkan terkait terpilihnya dua ilmuwan Indonesia pada Pertemuan IPCC ke-59 tanggal 25-28 Juli 2023 lalu di Nairobi, Kenya.

"Kedua ilmuwan tersebut bergabung menjadi anggota IPCC, khususnya menjadi Vice-Chair Working Group I yaitu Prof. Edvin Aldrian, serta anggota Task Force Bureau, Dr. Joni Jupesta,. Para ilmuwan tersebut akan bekerja dalam Seventh Assessment Cycle guna mempersiapkan Assessment Report ke-7," kata Menteri LHK.

Menteri Siti mengharapkan, Paviliun Indonesia pada COP28 mampu merefleksikan kepentingan Indonesia dengan tetap memperhatikan dan mendukung pilihan tema Presidensi Uni Emirat Arab.

Adapun, tema Paviliun Indonesia yang dibawa ke COP28 Dubai yaitu Indonesia's Climate Actions: Inspiring The World yang didukung dengan 4 sub-tema: (1) stronger new renewable energy commitments, (2) Robust Climate Action on Land based Sector, (3) inspiring finance and technology innovations, dan (4) solid collabortive climate action of people’s prosperity.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Penyebab Kemiskinan Dunia, World Bank Habiskan Rp471 Triliun Tangani Masalah Iklim

Paviliun Indonesia juga menjadi wahana diplomasi pada subjek-subjek dan antara lain pada subjek dalam situasi yang masih mengandung tension yang bisa dibawa dalam suasana yang friendly dan gembira.

"Kita, Indonesia ingin menjadikan apa yang telah Indonesia lakukan dan akan kita jalankan dapat menginspirasi bagi dunia, sebagaimana spirit kita selama ini yaitu leading by examples, to inspire the world," pungkas Menteri Siti.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: