Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDB Kuartal II 2023 Moncer, Bahana TCW Prediksi Ekonomi Bisa Gaspol di 5,3% Tahun ini

PDB Kuartal II 2023 Moncer, Bahana TCW Prediksi Ekonomi Bisa Gaspol di 5,3% Tahun ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ekonomi global mengalami ancaman stagnasi pertumbuhan ekonomi, Indonesia mampu mencatat akselerasi perekonomian melebihi ekspektasi pasar. PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) meyakini, terbuka ruang bagi perekonomian domestik tetap melaju kuat pada sisa paruh kedua tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi domestik tumbuh sebesar 5,17% pada kuartal dua 2023. Pertumbuhan ini lebih kencang dari pencapaian kuartal pertama yang tumbuh sebesar 5,04%. Sehingga secara keseluruhan produk domestik bruto (PDB) selama Januari – Juni 2023, tercatat sebesar 5,11%.

"Di tengah perlambatan ekonomi dunia, aktivitas perekonomian domestik Indonesia berjalan dengan cukup kuat, terutama ditopang oleh belanja pemerintah," kata Ekonom Bahana TCW, Emil Muhamad di Jakarta, Rabu (9/8/2023). Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,17% pada Triwulan II-2023, Bagaimana Dampak Positifnya?

Meski di sisi lain, perlambatan global telah mengakibatkan sumbangsih ekspor terhadap PDB mengalami penurunan. Bila dilihat berdasarkan pengeluaran, sumber pertumbuhan PDB ditopang oleh permintaan domestik, menunjukan kualitas pertumbuhan yang baik. Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 10,62%, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,23%, dan investasi mencapai 4,63%.

Sedangkan dari sisi eksternal, pengeluaran ekspor barang dan jasa terkontraksi sebesar 2,75% seiring dengan melemahnya permintaan global dan turunnya harga komoditas ekspor utama seperti batu bara dan crude palm oil (CPO). Kontraksi ini mengakibatkan kontribusi ekspor terhadap PDB turun dari 24,6% di tahun lalu menjadi 20,3% pada kuartal kedua tahun ini.

Tapi penurunan tersebut, mampu ditutupi oleh kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB yang naik dari 17,92% pada kuartal dua tahun lalu menjadi 18,25% pada kuartal kedua 2023. Kontribusi sektor manufaktur memiliki arti penting dalam peningkatan produktivitas perekonomian domestik.

Sementara itu, bila dilihat dari lapangan usaha, sumber pertumbuhan yang terbesar berasal dari  transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 15,28% yang menunjukan mobilitas masyarakat dan aktivitas perdagangan terus tumbuh kencang. Selain itu, penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 9,89% seiring pulihnya sektor pariwisata domestik. Baca Juga: Meski Ada El Nino, Bahana TCW Yakin Inflasi Tetap Terkendali

Melihat kondisi tersebut, anak usaha IFG ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terjaga dengan baik kedepan. Hal ini tercermin dari beberapa indikator seperti purchasing manager index (PMI), indeks keyakinan konsumen dan kredit perbankan yang masih tumbuh positif. Dukungan pemerintah tentunya masih sangat diperlukan di tengah-tengah perlambatan ekonomi dunia yang diperkirakan masih akan berlangsung. 

"Belanja APBN yang lebih cepat akan memberi multiplier effect yang optimal bagi aktivitas perekonomian, apalagi anggaran kita mengalami surplus hingga paruh pertama tahun ini,’’ sebut Emil. 

"Kami menilai ruang fiskal yang cukup memungkinkan pemerintah untuk belanja lebih ekspansif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3% sepanjang tahun ini," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: