Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggunaan Internal Influencer Jadi Strategi Baru untuk Menguatkan Brand

Penggunaan Internal Influencer Jadi Strategi Baru untuk Menguatkan Brand Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penggunaan influencer dalam program perusahaan untuk meningkatkan branding dan reputasi bisnis telah menjadi hal yang umum dalam satu dekade terakhir ini. 

CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid Naradhipa mengatakan, fenomena ini sekarang semakin berkembang dan berubah, tidak hanya mengandalkan influencer eksternal, tetapi juga memanfaatkan sumber daya internal organisasi. 

"Adanya tren penggunaan influencer internal ini menjadi strategi baru dalam mengatasi isu-isu yang dapat merugikan atau mengganggu perusahaan," ujar Aqsath dalam konfrensi pers, Rabu (9/8/2023). 

Aqsath mengatakan, sebagai sebuah perusahaan yang berfokus pada analisis dan sentimen data, NoLimit mengidentifikasi bahwa influencer internal dari organisasi atau perusahaan telah menjadi instrumen penting dalam mempertahankan eksistensi merek dan memperkuat reputasi bisnis. 

Baca Juga: Aturan Baru Sri Mulyani: Artis dan Influencer Medsos Terima Endorse Kena Pajak Natura

"Ini telah menjadi tren yang semakin menonjol. Strategi ini menjadi alat yang sangat berharga untuk memperkokoh posisi merek Anda dalam dunia pemasaran yang semakin ramai dan penuh tantangan bisnis modern," ujarnya. 

Kondisi tersebut, didukung  dari hasil analisis NoLimit yang menunjukan bahwa dengan menggunakan internal influencer memiliki jumlah engagement/talk tertinggi sebesar 65,49 dibandingkan KOL yang hanya sebesar 59,25. 

"Angka tersebut menunjukan bahwa internal influencer memiliki nilai engagement/talk 773,71% lebih tinggi dibandingkan menggunakan influencer eksternal," ucapnya. 

Lanjutnya, berdasarkan data analisis dari NoLimit Dashboard juga mendukung klaim ini, dengan mencatat keberhasilan kampanye korporasi yang menggunakan influencer internal. 

Dimana, hasil riset menunjukkan, akun-akun internal perusahaan mendominasi perbincangan dalam kampanye yang dilakukan dan meningkatkan jumlah interaksi atau engagement hingga tiga kali lipat. 

"Melalui teknologi analisis data, NoLimit dapat membantu perusahaan mengelola influencer internal dengan efisiensi waktu yang signifikan," ungkapnya. 

Baca Juga: Apa Itu Influencer Marketing?

Sementara itu, Direktur P2Humas DJP Kemenkeu RI, Dwi Astuti mengatakan, pemanfaatan influencer internal secara luas, hal tersebut dilaksanakan oleh Direktorat Jendral Pajak dengan mengimplementasikan konsep ini dalam program Employee Advocacy dan Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani), dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak. 

"Alasan utamanya adalah agar masyarakat lebih percaya kepada DJP. Karena, informasi yang diberikan oleh pihak internal lebih dipercaya oleh masyarakat" ucap Dwi. 

Disisi lain, Head of Internal Communication Adira Finance, Nur Sofiyana Saumi Ningrum, menyebut Adira Finance juga memanfaatkan strategi influencer internal yang disebut sebagai Garda Adira atau Gardira, telah menjadi pilar strategis di Adira Finance. 

"Dengan adanya program Gardina memberikan dampak yang luar biasa untuk promosi dan mempermudah komunikasi dengan dibandingkan dengan sebelumnya. Meski tantangan dalam kampanye dan komunikasi digital tetap ada, dedikasi kami dalam menghadapinya menjadi kunci keberhasilan kami," tambah Nur Sofiyana. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: