Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gencarkan Anak Muda Menuju Ekonomi 2030, Pijar Foundation Beri Pesan ke Gen Z: Jangan Manja!

Gencarkan Anak Muda Menuju Ekonomi 2030, Pijar Foundation Beri Pesan ke Gen Z: Jangan Manja! Kredit Foto: Unsplash/ Jeswin Thomas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pijar Foundation merupakan lembaga non-pemerintah yang fokus pada pengembangan anak muda untuk masa depan Indonesia. Mereka memiliki misi untuk mencapai posisi ke-7 ekonomi terbesar dunia di tahun 2030. Pijar Foundation melihat bonus demografi yang dimiliki Indonesia begitu besar dan dipenuhi oleh anak-anak muda.

Ferro Ferizka, Direktur Eksekutif Pijar Foundation, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mempersiapkan beberapa rencana untuk mengasah talenta muda Indonesia menghadapi ekonomi di 2030 mendatang.

“Kami punya misi untuk securing our spot di top 7th economic of the world di 2030. Saya percaya bahwa untuk mengamankan posisi kita itu ada tiga, yaitu talenta, inovasi, dan kebijakan yang sesuai dengan zamannya. Ketiganya tidak bisa terlepas satu sama lain dan harus bergerak bersama serta selaras untuk mencapai Indonesia ke sana,” jelas Ferro, dikutip dari kanal Youtube Dr Indrawan Nugroho pada Rabu (9/8/2023).

Baca Juga: Preferensi Gen Z di Dunia Kerja: Pilih Perusahaan dengan Nilai dan Fleksibilitas

Di sisi lain, tantangan mendatang bagi Indonesia bergantung pada generasi muda yang mewakilinya. Namun, persoalannya terletak pada fakta bahwa generasi Z (Gen Z) seringkali dinilai sebagai kelompok yang kurang antusias untuk berupaya, memiliki kecenderungan untuk mencari kenyamanan, dan terlalu peka terhadap perasaan.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa generasi mereka ini lahir di era yang serba mudah, sehingga terlena di zona nyaman. Mereka melupakan bahwa untuk menuju karier yang sukses, pasti ada usaha yang keras. Makanya mereka sering mengucapkan dikit-dikit healing,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Pijar Foundation mendorong Gen Z untuk mengadopsi sikap tangguh, disiplin, dan proaktif dalam menghadapi tantangan ekonomi yang akan datang. Menjadi bagian dari ekonomi maju bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan tekad yang kuat dan keterampilan yang baik, Gen Z dapat berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.

“Kami ingin menggerakkan Gen Z untuk mengambil peran aktif dalam mewujudkan visi ekonomi Indonesia yang maju. Namun, hal ini memerlukan usaha keras, kemandirian, dan ketahanan menghadapi tantangan,” imbuhnya lagi.

Ferro mengatakan, Gen Z harus sadar bahwa saat ini persaingan cukup ketat, tidak hanya masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri, tetapi juga dengan teknologi. Perkembangan teknologi semakin pesat, sehingga ada potensi tenaga manusia akan tergantikan oleh teknologi. 

“Persaingan kita di 2030 ternyata tidak cuma sesama anak bangsa dan sesama manusia di berbagai negara, tetapi juga sama mesin. Itu harus kita sadari mesin akan menggantikan manusia di pekerjaan, artinya generasi muda ini jangan manja,” terang Ferro.

Ferro sadar, lapangan pekerjaan masih lebih sedikit daripada jumlah penduduk muda saat ini, di mana perusahaan-perusahaan mulai memanfaatkan teknologi untuk mempermudah produktivitasnya. Oleh karena itu, Gen Z harus memikirkan rencana yang inovatif di tengah gencatan teknologi agar tidak tergantikan oleh mesin.

“Artinya adalah anak-anak Gen Z ini akan dihadapkan pada kenyataan bahwa jangan lagi berpikir jadi karyawan menurut saya karena pekerjaan-pekerjaan akan banyak diambil oleh mesin, maka mereka harus switching ke entrepreneurship,” pungkasnya.

Baca Juga: Di Balik Sikap Cuek, Ternyata Gen Z Peduli terhadap Isu Lingkungan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: