Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tujuh Inovasi Terbaru PT INTI Bakal Bidik Pasar Government dan Startup

Tujuh Inovasi Terbaru PT INTI Bakal Bidik Pasar Government dan Startup Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) menciptakan tujuh produk digital dengan tajuk “Seven Digital Genuine Products” yang akan membidik pangsa pasar government dan startup.

Direktur Utama PT INTI, Edi Witjara, mengatakan bahwa produk digital tersebut merupakan hasil kolaborasi PT INTI bersama putra-putri terbaik Indonesia serta partner berskala global, mulai dari riset, rancang bangun, arsitektur, pembuatan komponen, hingga pengembangan aplikasi.

“Kami berharap aksi korporasi yang dihelat PT INTI (Persero) pada momen Hari Jadi Republik Indonesia akan menjadi jalan terbentuknya kurva positif untuk keberlanjutan bisnis Perusahaan, sekaligus berdampak pada perkembangan industri digital di taraf nasional, dalam sekian dekade mendatang,” kata Edi kepada wartawan usai mengikuti upacara Peringatan HUT RI ke-78 sekaligus  Launching Seven Digital Genuine Products, di Kota Bandung, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Standar Nasional QRIS Tuntas, Perry Warjiyo: Bisa Perluas Akses Pembayaran Digital

Edi menyebutkan, secara spesifik direalisasikan untuk mendukung program strategis INTI Reborn yang telah mengantongi restu dari pemegang saham, sekaligus menjadi jalan untuk mendukung kemandirian teknologi dalam negeri dan produk lokal yang handal, serta membangun daya saing Indonesia di kancah global, terutama dalam penguasaan teknologi untuk market lokal.

“Tujuh produk digital yang dirilis hari ini, harapannya dapat menjadi pengungkit perkembangan industri domestik, terutama untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk digital asing,” ujarnya.

Salah satu produk tersebut ialah Beauty of Indonesia yang merupakan sebuah aplikasi hasil peningkatan berbagai aspek teknologi dan fitur dari aplikasi sebelumnya yang bernama Beautiful Indonesia.

Platform media sosial yang dibangun untuk mendukung gerakan Bangga Berwisata di Indonesia, hadir dengan fitur lengkap dan menarik sebagai wadah bagi ekosistem pariwisata Indonesia. Platform Beauty of Indonesia akan menjadi sebuah raksasa etalase pariwisata Indonesia sekaligus produk buatan anak bangsa, di kancah dunia. Aplikasi ini ditargetkan menjadi alat untuk mempermudah masyarakat pada aspek, Pro SMEs and Creative Industries, Integrated Social and Itinerary System, Ecosystem of Partners and Integrated with Payment.

"Aplikasi inipun memungkinkan para penyedia layanan dan produk kepariwisataan, untuk menjadikan Beauty of Indonesia sebagai media promosi, media transaksi, dan media interaksi secara online," ungkapnya.

Produk lainnya, yaitu INTICloud yang menyediakan infrastruktur, platform, serta perangkat lunak sesuai permintaan dengan harga bayar sesuai pemakaian. Pengguna dapat mengakses layanan teknologi, seperti daya komputasi,

penyimpanan, dan database dengan lebih efektif dan efisien, tanpa perlu memiliki dan memelihara pusat data dan server fisik. Edi menjelaskan, INTICloud memiliki pusat data di Jakarta, Bogor, dan Bandung. Semua layanan data dan cloud berlokasi di Indonesia untuk memastikan kedaulatan data dan ketersediaan yang tinggi. 

"Sesuai peraturan pemerintah, produk ini sudah memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan nilai 98,68%," ujarnya.

Selanjutnya, produkn I-Office yang merupakan sistem perkantoran digital dengan lima kapabilitas utama yang memungkinkan transformasi digital proses kedinasan, untuk mempermudah segala hal terjangkau secara mobile, terintegrasi, terkoneksi, aman, dan terdigitalisasi.

Sistem ini memberikan sejumlah keunggulan dantaranya menghadirkan eDesk sebagai sarana meja kerja digital mobile berbasis kinerja dan excellence yang menjadi katalis transformasi kerja digital menuju excellence, serta mendukung inovasi layanan pelanggan.

Mentrasfromasikan berkas kerja menjadi smart & digital serta dapat diproses kapan saja di mana saja (work from home, hybrid, online, onpremise, no branch, dan lainnya). Mewujudkan proses kerja yang sepenuhnya terfasilitasi end-to-end digital, “embedded with audit trail & compliance” plus alert & monitor. Terintegrasi dengan tanda tangan digital yang menjadikan berkas digital yang disahkan memiliki keabsahan sama seperti tanda tangan basah.

"Juga Mewujudkan pengelolaan aset informasi perusahaan serta big data produktivitas atau kinerja perusahaan secara terintegrasi dan terpadu," katanya lagi.

Sementara untuk sistem perpajakan, PT INTI menciptakan e-Taxation. Dengan memanfaatkan layanan digital canggih, sistem ini menjanjikan transparansi, efisiensi, dan akurasi yang ditingkatkan dalam pengumpulan dan pengelolaan pajak. 

Sistem ini memberikan manfaat bagi masyarakat seperti Pertumbuhan Ekonomi, dengan mengoptimalkan pengumpulan pajak dan meminimalisasi kesalahan, pemerintah dapat memastikan dana yang dialokasikan dengan tepat untuk layanan publik dan pengembangan infrastruktur.

"Selain itu, pertumbuhan sosial, fase berikutnya dari inisiatif ini akan berfokus pada implementasi bantuan sosial, memperkuat program kesejahteraan sosial negara dan memastikan setiap warga mendapatkan manfaat dari transformasi digital," katanya.

Produk selanjutnya adalah INTI-Key Security System merupakan aplikasi pengamanan digital yang didesain untuk melakukan otentikasi dan verifikasi melalui perangkat selular.

Sistem ini memanfaatkan kriptografi canggih seperti yang ada di smart chip pada kartu ATM atau kartu kredit sehingga dapat digunakan untuk melakukan otentikasi dan otorisasi secara virtual dalam aplikasi di smartphone.

"Melalui proses integrasi melalui Software Development Kit (SDK), sistem proteksi ini juga sangat fleksible untuk diintegrasikan dengan aplikasi yang ada sehingga melindungi aplikasi dari serangan serangan malware seperti undangan.apk, tilang.apk, keylogger, dan lainnya," jelasnya.

Berikutnya, produk TKDN CCTV & Access Point. Produk-produk ini telah mengantongi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai wujud dukungan terhadap pertumbuhan inovasi dan teknologi produk dalam negeri. Produk CCTV tercatat telah mengantongi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) sebesar 35,41% serta Access Point pada level 33,87%.

Terakhir, Smart Meter Gas dan Smart Meter Listrik merupakan alat ukur untuk konsumsi gas/listrik yang mengalir, sebagai pengukur volume dan besarnya biaya pemakaian.

Kedua perangkat berbasis Low Power Wide Area Network (LPWAN) yang memiliki keunggulan mampu mengirimkan data dengan kapasitas kecil sehingga menghasilkan efisiensi data dan daya baterai, serta memungkinkan monitoring penggunaan energi secara real time. Perangkat ini memiliki sistem proteksi body IP 65 sehingga tahan percikan air dan debu.

"End off the day indonesia ini harus punya industri dalam negeri yang kuat kan kalau kita belanja dari luar terus maka transaksi akan keluar semua. Maka jika industri dalam negerinya ditata dengan baik dengan menggunakan produk di kita mudah-mudahan menambah kekuatan ekonomi mikro yang ada di Indonesia," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Lestari Ningsih

Advertisement

Bagikan Artikel: