Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Domestik Aman

SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Domestik Aman Kredit Foto: PGN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan kecukupan pasokan gas untuk domestik dan tidak ada kebijakan menaikkan harga gas di hulu.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro mengatakan, berdasarkan data SKK Migas, di beberapa daerah seperti Jawa Timur terdapat kelebihan pasokan gas karena adanya produksi di atas konsumsi gas untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Hingga saat ini dapat dipastikan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga gas di hulu. SKK Migas juga memastikan bahwa produksi gas nasional cukup untuk memenuhi pasokan gas domestik, termasuk pasokan gas pipa di Sumatera maupun dalam bentuk LNG," ujar Hudi dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (18/8/2023).

Baca Juga: Konstruksi dan Commisioning Tangguh Train 3 Rampung, First Drop LNG Akan Terjadi di September 2023

Hudi mengatakan, produksi gas secara nasional melebihi konsumsi gas domestik yang saat ini menyerap sekitar 67% dari produksi gas yang ada. Dengan begitu, SKK Migas meyakinkan industri hulu migas mendukung penuh upaya peningkatan penyerapan gas domestik.

"Dalam waktu dekat akan onstream enam proyek gas di semester kedua 2023 yang total kapasitasnya mencapai sekitar 394 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang berasal dari proyek optimasi pengembangan lapangan (OPL) Baronang Gas, GBFCP Premier Oil, Seng Compressor, Segat Compressor, LTRO 18 Medco Grissik, dan MAC HCML," ujarnya. 

Lanjutnya, ia menyebut bahwa pasokan gas secara nasional diperkirakan akan bertambah lebih besar lagi dengan proyek gas yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu proyek Tangguh Train 3.

"Alokasi gas dari Tangguh Train 3 diprioritaskan untuk domestik, sehingga dapat dipastikan kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi secara keseluruhan," ungkapnya.

Hudi menyebut, terkait adanya perbedaan harga gas di lapangan, setiap lapangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga akan memiliki keekonomian yang berbeda pula. Oleh karenanya, semisal ada pergerakan gas di satu lapangan tidak akan memengaruhi lapangan gas lainnya.

Hudi menjelaskan, SKK Migas memberikan dukungan kepada pemerintah untuk menekan harga gas di hulu, seperti evaluasi berjenjang dan kebijakan-kebijakan fiskal, serta melaksanakan ketentuan harga gas secara khusus sebagaimana ketentuan pemerintah pada kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Baca Juga: SKK Migas: Gas Bumi Punya Peran Penting dalam Transisi Energi

"Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh SKK Migas memerlukan sinergi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan gas bisa diterima oleh pengguna akhir dengan harga wajar, termasuk partisipasi dari pihak hilir yang menyalurkan gas tersebut kepada pengguna akhir," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: