Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Jadi Bayar Bunga Obligasi, Saham Waskita Karya Kena Suspend Lagi

Tak Jadi Bayar Bunga Obligasi, Saham Waskita Karya Kena Suspend Lagi Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan bahwa pihaknya memutuskan untuk memberhentikan perdagangan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di seluruh pasar. Pemberlakuan ketetapan tersebut dimulai sejak sesi perdagangan tanggal 16 Agustus 2023 sampai waktu yang belum ditentukan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis secara resmi, alasan BEI melakukan hal tersebut adalah menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. BEI menilai penundaan pembayaran bunga ke-15, ke-16, dan ke-17 terhadap Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 Seri B adalah perkara yang harus ditindaklanjuti dengan pembekuan perdagangan.

Baca Juga: Wamen BUMN Ungkap Kondisi Terkini Waskita Karya, Akan Jadi Anak Usaha Hutama Karya!

Waskita Karya seharusnya melakukan penyetoran dana kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 15 Agustus 2023 lalu. Pihak perusahaan pelat negara itu mengklaim, proses review secara komprehensif terhadap Master Restructuring Agreement (MRA) masih terus dilakukan sehingga pembayaran belum dapat dirampungkan.

Pemberhentian perdagangan saham Waskita Karya ini sebenarnya bukan kali pertama. Sebab, pada 8 Mei 2023 lalu, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi itu menerima perlakuan serupa karena melakukan penundaan pembayaran bunga ke-11 terhadap Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020.

Tak hanya itu, pada awal tahun 2023, saham Waskita Karya terpaksa harus dibekukan oleh BEI karena perusahaan tersebut terjerat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan tidak mampu membayar obligasi sesuai ketentuan yang disepakati.

Baca Juga: Menggali Potensi Rencana Merger Waskita Karya dan Hutama Karya

Sebagai informasi, PKPU yang dimaksud melibatkan dana sebesar Rp2,93 miliar dan diajukan oleh Megah Bangun Baja, salah satu vendor Proyek Pembangunan Terminal Bandara Internasional Minangkabau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: