Suasana politik jelang Pilpres 2024 dinilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mulai memanas. Bahkan, Jokowi menyebut bahwa hubungan yang mulai panas itu terjadi antarkawan sendiri.
Merespons pernyataan tersebut, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi, menilai bahwa Presiden Jokowi memberikan pesan kepada semua pihak untuk menurunkan tensi persaingan jelang 2024.
"Namun, ketika disisipkan antarkawan sendiri, suka tidak suka, publik punya asosiasi di sini adalah partai pendukung pemerintah. Kebetulan, kalau kita lihat, dari 7 partai pendukung pemerintah, itu mengelompok ke 2 kubu. Satu adalah kubu pendukung Prabowo Subianto, kedua adalah kubu Ganjar Pranowo," jelas Burhanudin Muhtadi, dikutip dari YouTube KompasTV, Senin (21/8/2023).
Burhanudin lantas mengungkit sindiran Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, terkait program Food Estate yang menjadi tanggung jawab Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
"Food Estate ini adalah serangan kepada program pemerintah terutama yang dianggap menjadi tanggung jawab Menteri Pertahanan. Sampai kemudian, Presiden Jokowi melakukan klarifikasi bahwa Food Estate ini tidak bisa cepat membuahkan hasil, perlu waktu," jelasnya.
"Yang menarik, isu ini dimunculkan oleh partai terbesar pendukung pemerintah (PDIP, red). Lagi-lagi tak bisa dipisahkan dari konteks persaingan antara Prabowo dan Ganjar di 2024," tandasnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya di Rakernas DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia atau GAMKI di Lapangan Benteng, Kota Medan, Sabtu (19/8), Presiden Jokowi menyebut bahwa situasi di tahun politik mulai memanas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Puri Mei Setyaningrum
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement