CoinGecko: Nambang Satu Bitcoin di Lebanon Lebih Murah 783 Kali Dibandingkan dengan Italia
Pada 19 Agustus, CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ) mengunggah tangkapan layar data laporan ini di X (sebelumnya Twitter), mengajukan pertanyaan kepada 8,6 juta pengikutnya mengapa individu-individu di negara-negara dengan biaya listrik rendah tidak menambang Bitcoin.
Namun, CZ percaya mungkin ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Namun demikian, ia mengusulkan bahwa hal tersebut layak untuk dieksplorasi lebih lanjut.
"Laporan ini mungkin tidak mempertimbangkan kelayakan dan logistik lainnya, tetapi jika data ini benar, pasti ada beberapa peluang potensial," ujarnya.
CZ mengakui pengguna X yang menjelaskan bahwa banyak dari negara-negara ini kekurangan pasokan listrik yang cukup bagi mereka untuk memanfaatkan biaya listrik murah.
Baca Juga: Para Peretas Asal Korea Utara Berhasil Curi Rp30,5 Triliun Kripto Sejak 2018
"Sebagian besar negara-negara ini menghadapi kekurangan listrik dan biasanya mematikan industri berat mereka di musim panas atau selama jam sibuk," tutur pengguna X tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement