Jadi Bank Digital Terbaik di Dunia, Apa Langkah Bank DBS dalam Proses Transformasi Digital?
Bank DBS, yang berpusat di Singapura, telah berhasil dinobatkan sebagai “Bank Terbaik di Dunia” oleh Euromoney, sebuah publikasi industri ternama. Prestasi ini disertai dengan penghargaan “Bank Digital Terbaik di Dunia," menandai momen langka karena ini pertama kalinya suatu lembaga berhasil memegang dua gelar berharga tersebut secara bersamaan.
CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS) Indrawan Nugroho mengungkapkan bahwa pencapaian bank ini merupakan hasil dari langkah yang diambil dalam proses transformasi digital.
Langkah yang dilakukan DBS adalah memfokuskan perhatiannya pada pelanggan, mengintegrasikan digital ke dalam inti operasionalnya, dan membangun budaya perusahaan yang mendorong inovasi digital.
Baca Juga: Dukung PLN, DBS Indonesia Guyur Pinjaman Sindikasi US$100 Juta ke State Grid
“Agar teknologi digital yang diterapkan benar-benar menyentuh seluruh aspek. Oleh karena itu, bagi Gupta (CEO DBS), transformasi DBS harus berfokus pada tiga hal, yaitu fokus pada pelanggan, digital to the core, dan digital culture,” jelas Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Senin (21/8/2023).
Indrawan mengatakan, DBS memahami bahwa dalam dunia yang semakin terhubung dengan digital, pengalaman pelanggan harus menjadi prioritas utama.
“Gupta meyakini bahwa memberikan prioritas kepada pelanggan menciptakan tujuan bersama bagi seluruh karyawan. Oleh karena itu, DBS menempatkan pelanggan di pusat transformasi digital, mereka mengupayakan supaya layanan perbankan bisa diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga pelanggan bisa mengelola uangnya dengan mudah,” ujarnya.
Pada 2018, DBS memperkenalkan platform pengembangan API, sebuah protokol perangkat lunak yang membolehkan interaksi antara komputer dan aplikasi untuk pelanggan. Platform ini memberi kesempatan kepada para pengembang perangkat lunak untuk berinteraksi dengan pelanggan DBS dan menjalin koneksi dengan layanan-layanan bank, termasuk layanan pembayaran antarindividu dan penilaian pelanggan.
Tidak berhenti pada layanan pelanggan yang canggih, DBS juga mengambil langkah lebih jauh dengan konsep digital hingga ke inti perusahaan. Ini berarti bahwa digitalisasi telah merasuki semua lapisan operasional bank, dari proses internal hingga sistem manajemen risiko.
“Transformasi digital bukan cuma sekadar jargon transformasi, itu harus menjadi digital to the core. Untuk itu, DBS harus bisa mengadopsi dan menerapkan cara kerja startup, sebab startup biasa bekerja secara agile, kolaboratif, dan cekatan memanfaatkan teknologi digital,” ucap Indrawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement