Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digadang Jadi Energi Alternatif, Industri Gas Nasional Hadapi Sejumlah Masalah

Digadang Jadi Energi Alternatif, Industri Gas Nasional Hadapi Sejumlah Masalah Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, pengembangan industri gas di Indonesia menghadapi beberapa masalah yang rasanya harus diselesaikan.

Komaidi menyebut, permasalahan pertama adalah terkait tidak cocoknya antara pembeli dan lokasi sumber daya dari gas itu sendiri. Sekitar 80 persen dari cadangan gas berada di Indonesia Tengah dan Timur, sedangkan 80 persen penggunanya terdapat di Indonesia Barat.

"Problem utamanya sekarang pengusahaan gas ini ada di masalah ketidak-matching-an antara pengguna dengan sumber dayanya, lokasinya, jadi sekitar 80 persen cadangan itu ada di Indonesia Tengah dan Timur, sementara 80 persen penggunanya ada di Indonesia bagian Barat," ujar Komaidi saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Selasa (22/8/2023).

Baca Juga: CSIS: Perlu Kebijakan Lanjutan untuk Tetapkan Gas sebagai Energi Alternatif

Komaidi mengatakan, dengan kondisi tersebut, maka yang terpenting saat ini guna mendorong industri gas nasional adalah ketersediaan infrastruktur transmisi dan distribusi.

"Bisa dikatakan infrastruktur ini menjadi kunci untuk gas ini dimanfaatkan konsumen, sepanjang (infrastuktur) masih terbatas, tentu nanti akan terbatas juga pemanfaatannya," ujarnya. 

Permasalahan lainnya adalah mengenai keekonomian dari proyek gas itu sendiri. Selama ini pemerintah berekspetasi harga gas bisa murah, tetapi dalam praktiknya setiap lapangan punya karakteristik yang berbeda-beda.

Komaidi mencontohkan, misalnya yang saat ini dilaksanakan adalah kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri yang ditetapkan maksimal US$6 per MMBTU pada titik serahnya, sementara di kepala sumur ada beberapa wilayah harganya sudah di atas US$6 per MMBTU. 

"Nah, saya kira ini yang menjadi tantangan utama karena pemerintah inginnya murah, tetapi di dalam praktiknya kan tentu di setiap lapangan kondisinya beda-beda. Ini yang juga menjadi tambahan di dalam pengusahaan gas," ucapnya.

Baca Juga: Gas Punya Potensi Besar sebagai Energi dalam Fase Transisi Menuju NZE

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: