Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Alternatif Pembiayaan UMKM pada Forum APEC SMEWG di AS

KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Alternatif Pembiayaan UMKM pada Forum APEC SMEWG di AS Kredit Foto: KemenKopUKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menekankan pentingnya solusi pembiayaan alternatif untuk mendorong UMKM naik kelas. Hal ini disampaikan dalam APEC SME Working Group (SMEWG) Meeting ke-56 di Seattle, Amerika Serikat (AS).

Dalam forum sharing season dengan tema Access to Finance and Alternative Financial Solutions itu, Indonesia diwakili Sekretaris KemenKopUKM (SesmenKopUKM), Arif Rahman Hakim, yang juga Ketua Delegasi RI, dan turut didampingi oleh Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama, Henra Saragih, selaku Wakil Ketua Delegasi.

Baca Juga: Fokus Kembangkan Agrikultur di IB Summit 2023, MenKop Teten: Kita Tawarkan Aksi Nyata untuk ASEAN

Arif mengatakan, sebagaimana di sebagian besar negara lain, UMKM mendominasi sistem usaha di Indonesia bahkan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa.

"UMKM berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa Indonesia dengan sumbangsih mencapai 60,5 persen terhadap PDB nasional, 99,9 persen dari unit usaha, hingga berkontribusi sebesar 15,6 persen terhadap ekspor nonmigas," ujar Arif dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).

Menurutnya, dengan kontribusi yang besar terhadap perekonomian, UMKM Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Dari sisi pembiayaan dan investasi, Arif mengatakan rasio kredit UMKM tergolong masih rendah dan baru ditargetkan mencapai 30 persen pada tahun 2024.

"Hingga tahun 2022, rasio kredit UMKM terhadap total kredit perbankan masih stagnan di rasio 21,41 persen dengan nilai kredit sebesar Rp1,424 triliun dari total nilai kredit perbankan sebesar Rp6,497 triliun," kata Arif.

Dia menjelaskan, untuk mengatasi tantangan pembiayaan dan Investasi di Indonesia, KemenKopUKM menerapkan berbagai langkah strategis guna meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM Indonesia.

Baca Juga: MenKopUKM Teten Masduki Usulkan SMESCO Jadi Lembaga Layanan Pemasaran Kawasan ASEAN

Mulai dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR), akses pembiayaan melalui PNM Mekaar atau Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera dan unit layanan PNM Mikro, hingga mendorong UMKM untuk memasuki platform Peer-to-Peer-Lending (P2PL) dan Securities-Crowd-Funding (SCF).

"KemenKopUKM sebagai leading sector dalam pengembangan UMKM di Indonesia mendorong UMKM untuk meningkatkan literasi keuangan dan masuk ke dalam platform P2PL dan SCF untuk mendapatkan pembiayaan yang mudah dan memadai, tidak hanya melalui produk pembiayaan perbankan tetapi juga melalui Fintech (Financial Technology) dengan persyaratan yang tidak ketat sesuai perbankan," kata Arif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: