- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Dari Transportasi hingga PLTU, Ini Penyumbang Utama Polusi Udara di Jakarta
Menurut Ahmad, pekerjaan konstruksi bangunan gedung juga menghasilkan debu dan partikel-partikel udara lainnya yang dapat terhirup oleh penduduk sekitar. Proses konstruksi yang kurang terkelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kualitas udara.
“Proses pembangunan gedung itu juga memiliki atau mengekspos partikel debu karena pembangunan gedung kita rata-rata tidak menggunakan layer ya, sehingga partikel debu dengan mudah tercapai ke atmosfer atau udara kita,” imbuhnya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) juga berkontribusi pada tingkat polusi udara yang meningkat di Jakarta. Sebagian besar PLTU menggunakan bahan bakar fosil, sehingga partikel-partikel kecil dari PLTU serta emisi gas rumah kaca dapat membawa dampak buruk terhadap kualitas udara dan iklim.
“Memang ada transboundary air pollution dari PLTU dan industri di sekitar Jakarta. Kali ini musim kemarau memang kalau kita melihat angin dari arah Tenggara atau Timur yang itu adalah kawasan industri, seperti Cikarang, Bekasi, agak Selatan ada Cibinong, dan di Citeureup ada pabrik semen, yang mengekspos juga ke Jakarta, tapi itu relatif kecil sekitar 2,6%, tapi tidak boleh diabaikan,” pungkasnya.
Baca Juga: Industri Tetap Beroperasi, Kemenperin Bentuk Tim Inspeksi Kualitas Udara
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Advertisement