Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Ajak Negara G20 Usung Inklusivitas untuk Atasi Kesenjangan

Indonesia Ajak Negara G20 Usung Inklusivitas untuk Atasi Kesenjangan Kredit Foto: Laras Devi Rachmawati
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mengajak anggota G20 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengatasi kesenjangan.

Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas dalam forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India.

Baca Juga: Di Depan Menteri-menteri Dunia, Mendag Zulhas Ungkap Pentingnya Memperjuangkan Kesejahteraan Rakyat

Sesi pertama G20 TIMM membahas perdagangan multilateral untuk pertumbuhan dan kesejahteraan, sementara sesi kedua membahas perdagangan yang inklusif dan berdaya tahan.

"Dalam sesi pertama, Indonesia menekankan agenda reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), terutama untuk mengembalikan fungsi Sistem Penyelesaian Sengketa WTO. Selain itu, Indonesia mendorong hasil konkret Pertemuan Tingkat Menteri ke-13 WTO pada 2024 mendatang. Dalam sesi kedua, Indonesia menekankan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama atas pembangunan dan pengolahan sumber daya untuk hasilkan nilai tambah," kata Zulhas dalam keterangannya, dikutip Selasa (29/8/2023).

Lebih lanjut, ia meyakini digitalisasi merupakan faktor penting dalam mendorong perkembangan di sektor perdagangan. Ia yakin bahwa digitalisasi dapat mendukung terciptanya efisiensi serta transparansi dalam perdagangan, namun harus dibarengi dengan upaya menjembatani kesenjangan digital.

"Saya yakin salah satu masa depan perdagangan adalah digitalisasi. Kemajuan teknologi dan meningkatnya tuntutan akan efisiensi dan isu keberlanjutan telah mendorong transformasi perdagangan global," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Kemendag Minta Klarifikasi PT AHM atas Patahnya Rangka eSAF, Begini Hasilnya

Zulhas menambahkan, di balik keuntungan yang dapat diperoleh dari kehadiran digitalisasi, selalu ada tantangan yang perlu dimitigasi. Di antara tantangan yang harus menjadi fokus negara G20 adalah langkah konkret dalam mengatasi kesenjangan literasi dan lemahnya infrastruktur digital.

"Oleh karena itu, kita perlu terus merangkul solusi digital untuk menyederhanakan dan meningkatkan kelancaran proses perdagangan global. Kita juga perlu meningkatkan upaya menjembatani kesenjangan digital," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Almas
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: