Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar UIN: Santri Belajar di Luar Negeri Harus Mumpuni dan Berideologi Kuat

Guru Besar UIN: Santri Belajar di Luar Negeri Harus Mumpuni dan Berideologi Kuat Kredit Foto: Antara/Yusuf Nugroho

Namun, ia menyampaikan, “UFWD telah hadir di Indonesia, dan pernah melakukan kunjungan pada sebuah komunitas bisnis di Indonesia.” Ia mencontohkan kunjungan sebuah organisasi bernama Asosiasi Persahabatan Tionghoa Perantauan (Chinese Overseas Friendship Association) yang dipimpin oleh wakil ketuanya langsung kepada sebuah organisasi bisnis di Indonesia. 

Bukan hanya berkunjung, Johanes menuturkan bahwa mereka menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang memperlihatkan kharakteristik UFWD. Pertama, terdapat pernyataan yang menekankan hubungan emosi antara Tionghoa Indonesia, yang sebenarnya sudah sepenuhnya Indonesia, dengan RRT. Kedua, terdapat apresiasi dan dorongan kepada komunitas Tionghoa, khususnya komunitas bisnis, untuk menjadi jembatan bagi hubungan antara RRT dan Indonesia.

Ketiga, terdapat dorongan agar Tionghoa di Indonesia membangun rasa percaya pada perkembangan ekonomi Tiongkok dan dunia di masa mendatang, melanjutkan kepedulian dan dukungan pada reformasi di Tiongkok, dan bekerja sama untuk mempromosikan modernisasi ala Tiongkok dan pembangunan sabuk dan jalan (Belt and Road). 

Menurut Johanes, pernyataan-pernyataan di atas merupakan upaya untuk menarik sebuah kelompok di Indonesia untuk mengedepankan kepentingan Tiongkok. 

Menurut Johanes, UFWD juga harus dikritisi oleh masyarakat Indonesia. Ia memuji sikap beberapa kelompok bisnis entik Tionghoa, baik generasi senior maupun muda, yang menurutnya menunjukkan sikap tetap berpegang teguh pada NKRI, dan enggan terikat secara politis dengan Tiongkok.

Seminar dibuka dengan kata pembuka dari Prof A Dahana, mantan guru besar Universitas Indonesia yang juga pendiri dari FSI. Dia mengajak semua peserta untuk mendiskusikan Tiongkok dengan pikiran terbuka namun kritis.

“Mari berdiskusi bukan dengan pemikiran yang terlanjur diisi oleh kebencian, maupun pikiran yang terlanjur diisi dengan pemujaan berlebihan terhadap negara dan masyarakat Tiongkok,” tuturnya.

Baca Juga: Buka Rakernas IPI 2023, Wapres Ma'ruf Amin Minta Pesantren Jaga Keamanan Santri

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: