Sehingga, jelasnya, lokasi domisili masyarakat adat Balik di sekitar imtek atau pengendali banjir aman, pihaknya berharap program pengendali banjir segera dilaksanakan. Satu hal yang paling penting Otorita tetap berupaya memperjuangkan kearifan lokal, tentu pihaknya ingin masyarakat adat bahu membahu menghidupkan adat istiadat itu.
“Kami pemerintah pasti memberikan support agar kearifan lokal tetap lestari tidak hilang,” harapnya.
Sehubungan dengan persoalan banjir, terangnya, mudah-mudahan masyarakat adat dapat menerima opsi kawasan permukiman tetap dipertahankan atau tidak terganggu dan warga tetap menjaga agar kearifan lokal harus hidup di sana.
“Karena target kita ke depan pemukiman di Logdam Sepaku itu menjadi kampung adat atau budaya, namun tentu harus ada komunitas yang memelihara kearifan lokalnya agar ada keunikan tersendiri di IKN,” pinta Alimuddin.
Dia menegaskan, pihak Otorita memahami persoalan-persoalan yang ada di pemukiman warga di Logdam itu, bahkan dalam diskusi sudah cair sekali. Satu hal yang menarik, memang perlu dilakukan tatap muka langsung saling silaturahmi.
“Jadi saya pastikan tidak ada masyarakat adat yang terusir ataupun tergusur, kalau pun terpaksa, kita lakukan pemungkiman kembali bukan relokasi, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah. Inti masyarakat adat dan program pemerintah aman serta semua aman, masyarakat pun bisa mendapat kesejahteraan dengan kehadiran IKN di Sepaku,” pungkas Alimuddin.
Baca Juga: Berkat Proyek IKN, Laba PTPP Melesat Jadi Rp124 Miliar
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement