Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilih Dukung Prabowo Subianto, Ternyata Ini Alasan Partai Garuda

Pilih Dukung Prabowo Subianto, Ternyata Ini Alasan Partai Garuda Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Garuda memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menjelaskan alasan partainya mendukung Prabowo Subianto.

"Penjelasan ini juga bagian dari perintah undang-undang bahwa kami wajib memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat pemilih," ujar Teddy, Senin (4/9).

Alasan pertama, Partai Garuda wajib mendukung capres-cawapres, sesuai perintah undang-undang.

Jika tidak, maka Partai Garuda dikenakan sanksi, yaitu tidak boleh ikut pada Pemilu 2029.

"Kedua, dari ketiga bakal capres, kami harus memilih mau mendukung yang mana. Maka kami mendalami, siapa yang akan kami dukung," terangnya.

Setelah berdiskusi, Partai Garuda sepakat untuk melihat dari sisi pribadi capres.

"Kami menilai ketika seseorang bersikap dalam keadaan yang tidak menyenangkan bagi dirinya," bebernya.

Menurut Teddy, karakter asli itulah yang nantinya akan dibawa dalam mengambil berbagai kebijakan dan keputusan ketika menjadi pimpinan di negeri ini.

"Bukan melihat saat berkampanye. Karena kalau kampanye, sudah ada sutradaranya," tuturnya.

Teddy menyatakan, ketika kalah dalam Pilpres 2019, Prabowo dalam keadaan kecewa.

Namun, dia mampu mengambil sikap, mematikan kekecewaannya, dengan membela orang yang mengalahkannya.

Walaupun dalam keadaan kecewa, kata Teddy, Prabowo rela menjadi benteng dari orang yang mengalahkannya.

"Dia rela dihina, dimaki, disalahkan oleh orang-orang yang menyanjungnya, agar rakyat di negeri ini tidak berlarut-larut dalam pertengkaran. Itu yang membuat kami memutuskan memilih Prabowo," ungkap Teddy.

Meski begitu, Teddy menyadari, masing-masing punya pandangan sendiri dalam mendukung bakal capres.

"Kami tidak bisa mengatakan bahwa alasan kalian salah, calon yang kalian pilih salah, atau yang paling benar alasan kami dan calon kami. Karena itu hak masing-masing dalam menilai calon yang akan didukung," tandas Teddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: