Catat Kenaikan Imbal Hasil 27,72% di Atas Industri, Kinerja Taspen Setara dengan Pengelola Dapen di Asia
PT Taspen (Persero) berkomitmen menjalankan pengelolaan dana pensiun yang memenuhi tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), hingga telah membawa perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan imbal hasil investasi (Yield on Investment/YOI) rata-rata 27,72% di atas industri dalam 5 (lima) tahun terakhir.
Langkah tersebut pun membuat Taspen menjadi badan pengelola dana pensiun dan asuransi bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terpercaya di tingkat internasional dengan terpilih sebagai Chairman of Asian Civil Service Pension Association (ACSPA) dan tuan rumah Asian Civil Service Pension Forum (ACSPF) yang diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus – 1 September 2023, sebagai bagian dari rangkaian ASEAN Summit di Jakarta.
Direktur Utama Taspen A.N.S. Kosasih mengatakan, hal ini merupakan wujud dari komitmen Taspen yang senantiasa menerapkan GCG, dengan berpedoman pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang dalam pengelolaan dana investasi dan operasional perusahaan. Kinerja ini juga telah dilakukan audit secara periodik oleh BPK-RI selama 5 tahun terakhir, tidak ada temuan material terkait investasi maupun operasional.
Baca Juga: Hasil Investasi Lebih Tinggi 20% dari Rata-Rata Industri, Bos Taspen Ungkap Rahasianya
“Kami bersyukur dapat mencapai kinerja yang setara dengan pengelola dana pensiun di negara-negara Asia sehingga bisa dipercaya sebagai Chairman of Asian Civil Service Pension Association (ACSPA) dan tuan rumah Asian Civil Service Pension Forum (ACSPF),” ujar Kosasih.
Dalam pelaksanaan investasi dan pengelolaan seluruh program yang ada, Taspen wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan OJK, serta selalu memberikan laporan pengelolaan dana investasi kepada Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan dan OJK secara periodik.
Pengelolaan investasi ini menjadi salah satu agenda penting yang dibahas bersama seluruh anggota ACSPA pada kegiatan Asian Civil Service Pension Forum (ACSPF) yang merupakan bagian rangkaian ASEAN Summit yang diselenggarakan di Jakarta.
Lebih lanjut Kosasih menjelaskan bahwa dalam strategi investasi Taspen menerapkan prinsip PAHALA, yaitu Pastikan Aman, Hasil, Andal, Likuid dan Antisipatif. Artinya memastikan bahwa investasi selalu memperhitungkan tingkat risiko (Aman), memastikan investasi menghasilkan yield/return yang optimal (Hasil), memastikan instrumen yang digunakan tepat melalui analisis (Andal), memastikan instrumen investasi mudah dicairkan (Likuid), dan memastikan pengalokasian aset-aset investasi dengan memperhatikan kondisi pasar terkini (Antisipatif).
Baca Juga: Maruf Amin Berharap Taspen Terus Tingkatkan Kontribusi untuk Kesejahteraan ASN
Atas strategi investasi tersebut maka per Juni 2023, dana kelolaan Taspen lebih banyak dialokasikan pada instrumen Obligasi Pemerintah sebesar 60%, 16% dialokasikan pada Deposito, 9% Obligasi Korporasi, 7% Reksadana, 4% Saham, 2% Surat Utang Jangka Menengah, dan 2% instrumen lainnya, seperti investasi langsung, entitas asosiasi, properti, dan efek beragun aset.
“Taspen berkomitmen untuk selalu amanah dalam mengelola dana peserta dan pensiunan ASN dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada peserta dan seluruh pemangku kepentingan,” tambah Kosasih.
Dengan pengalaman yang sudah terbukti dalam memberikan pelayanan bagi Aparatur Sipil Negara selama 60 tahun sebagai BUMN yang profesional, Taspen terus melakukan pembenahan dan mendekatkan diri dengan peserta melalui 57 kantor cabang, 45 Mitra Bayar dan lebih dari 17.000 titik layanan fisik serta lebih dari 3.000.000 titik layanan digital. Tercatat, saat ini Taspen melayani 3,72 juta ASN aktif dan 3,03 juta pensiunan ASN yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement