Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko: Tema 'ASEAN Matters Epicentrum of Growth' Bukan Hanya Slogan

Moeldoko: Tema 'ASEAN Matters Epicentrum of Growth' Bukan Hanya Slogan Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini mengusung tema “ASEAN Matters Epicentrum of Growth (pusat pertumbuhan) dunia. Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menegaskan tema tersebut bukan hanya slogan, tapi benar-benar bisa direalisasikan.

Moeldoko beralasan ASEAN memiliki modal besar sebagai pusat pertumbuhan dunia. Pertama, populasi ASEAN yang sangat luar biasa. Dengan potensi ini, ASEAN tidak boleh hanya menjadi market atau pasar, tapi harus menjadi pemain utama. Modal kedua, yakni kepercayaan dunia terhadap ASEAN yang terus tumbuh baik.

Baca Juga: Menko Luhut Harap ISF Jadi Forum Bisnis Global Untuk Atasi Krisis Iklim

“Keduanya ini menjadi modal sosial yang harus dikelola menuju pusat pertumbuhan,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya, salah satu jalan untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth, yakni dengan bergerak bersama-sama melakukan transfromasi ekonomi melalui digitalisasi dan ekonomi hijau atau green economy.

Moeldoko mengatakan pada keketuan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Mei 2023, Indonesia dan negara anggota ASEAN sepakat untuk memperkuat kolaborasi pengembangan ekosistem electrical vehicle atau kendaraan listrik sebagai langkah transformasi menuju ekonomi hijau. Kesepakatan tersebut tertuang dalam ASEAN Leaders Declaration.

Menurutnya, terdapat empat poin dalam deklarasi tersebut, yaitu menjadikan ASEAN sebagai global hub production untuk industri kendaraan listrik, membangun ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, mendukung upaya transisi energi, dan menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth dunia.

“Visi-visi ini diwujudkan melalui beberapa program kerja sama. Seperti membangun production hub dan roadmap pengembangan kendaraan listrik di kawasan,” jelasnya.

Posisi Indonesia sendiri, lanjut Moeldoko, sangat strategis. Sebab sebagai pemilik cadangan biji nikel terbesar di dunia. Pemerintah pun terus mendorong secara konkret program hilirasisi nikel agar bisa dimanfaatkan sebagai komponen sel baterai kendaraan listrik, yang akan mendatangkan banyak benefit bagi negara.

“Untuk itu Indonesia dan ASEAN terus mendorong dan memperkuat kerja sama dengan RRT, Jepang, dan Korea Selatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” ujarnya.

Baca Juga: 52 Startup Incar Peluang Bisnis di KTT ASEAN ke-43

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: