Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Kalbe Farma 101: Kinerja Perusahaan, Laporan Keuangan, dan Aksi Korporasi

Emiten Kalbe Farma 101: Kinerja Perusahaan, Laporan Keuangan, dan Aksi Korporasi Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) merupakan perusahaan penyedia produk farmasi dan kesehatan yang sudah mulai menjalankan bisnisnya sejak tahun 1966. Perusahaan yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) per tanggal 30 Juli 1991 itu tidak hanya memperdagangkan produknya di Indonesia tetapi juga beberapa negara ASEAN dan Afrika. 

Sebagai salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG) terbesar di Indonesia, Kalbe Farma mampu mengepakkan sayap bisnisnya hingga mempunyai 41 perusahaan yang mendukung kegiatan usahanya. Tak hanya itu, Kalbe Farma juga ditopang oleh 16.235 tenaga kerja yang membuat perusahaan bisa mencetak nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp76 triliun per 2021 lalu.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya mengenai Kalbe Farma, termasuk kinerja perusahaan, rasio keuangan, profil manajemen, dan aksi korporasi, simak artikel berikut ini! 

Baca Juga: Emiten Unilever 101: Menyoroti Kinerja Perusahaan Sampai Rasio Keuangan

Laporan Keuangan Kalbe Farma pada Paruh Pertama 2023

Pada paruh pertama 2023, Kalbe Farma berhasil membukukan keuntungan bernilai fantastis, yakni Rp1,52 triliun. Sayangnya, jika dibandingkan dengan paruh pertama 2022, perusahaan farmasi tersebut terpaksa menelan penyusutan sebesar 9,33% mengingat pada periode tersebut, laba yang diperoleh mencapai Rp1,67 triliun.

Sebenarnya, terkikisnya keuntungan Kalbe Farma berbanding terbalik dengan nominal penjualan bersih yang dicetak pada semester pertama tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis beberapa waktu lalu, dikabarkan bahwa salah satu perusahaan FMCG terbesar di Indonesia itu mampu meraup Rp15,17 triliun alias 9,39% lebih banyak.

Secara garis besar, Kalbe Farma menggantungkan bisnisnya pada segmen obat resep, produk kesehatan, nutrisi, dan distribusi serta logistik untuk keperluan domestik dan ekspor. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa sektor domestik memberikan sumbangan sebesar Rp14,25 triliun; sedangkan sektor ekspor berkontribusi Rp92153 miliar.

Perihal beban pokok penjualan, per Juni 2023, Kalbe Farma diketahui telah menggelontorkan biaya sebesar Rp9 triliun atau setara dengan peningkatan sebesar 11,47%. Sebagai informasi tambahan, nilai aset, liabilitas, dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka Rp27,41 triliun; Rp5,64 triliun; dan Rp21,77 triliun. 

Baca Juga: Emiten Indofood CBP 101: Kinerja Perusahaan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi

Rasio Keuangan Kalbe Farma

Mengacu pada laporan keuangan sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, dikabarkan bahwa Gross Profit Margin (GPM) Kalbe Farma berada di angka 40,67%. Perlu diketahui bahwa GPM rata-rata industri berada di angka 30%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rasio margin kotor perusahaan satu ini tergolong sudah baik.

Rasio keuangan berikutnya yang dapat dipakai untuk melihat kinerja Kalbe Farma adalah Return on Asset (ROA). Jika dihitung, pada semester pertama tahun 2023, ROA perusahaan farmasi itu berada di angka 5,54%. Dengan persentase tersebut, perusahaan itu tergolong belum mampu mengelola aset terhadap laba dengan maksimal.

Rasio keuangan terakhir yang akan dijadikan tolok ukur adalah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR). Setelah dikalkulasikan, dilaporkan bahwa DER perusahaan berada di posisi 25,90% yang termasuk kategori sehat; sedangkan CR Kalbe Farma berada di posisi 159,06% yang termasuk kategori ideal.

Baca Juga: Emiten 101 Waskita Karya: Menyorot Kinerja Perusahaan dan Laporan Keuangan

Profil Manajemen Kalbe Farma

Sosok pemimpin yang mempunyai karakter kuat dan dedikasi tinggi sangat diperlukan demi kejayaan perusahaan. Pada periode ini, sosok yang dianggap mampu mengemban tanggung jawab tersebut adalah Vidjongtius. Alumni Universitas Trisakti itu dipercaya sebagai Presiden Direktur Kalbe Farma berkat kemampuannya dalam mengatasi krisis dan mengurus restrukturisasi utang perusahaan.

Dalam menjalankan perannya, Vidjongtius dibantu oleh jajaran direksi yang juga mumpuni di bidangnya. Rekan-rekan yang menopang kinerja Vidjongtius adalah Bernadus Karmin Winata, Sie Djohan, Mulialie, Jos Iwan Atmadjaja, dan Kartika Setiabudy yang masing-masing menjabat sebagai Direktur Kalbe Farma.

Sementara itu, kursi Presiden Komisaris Kalbe Farma diduduki oleh Bernadette Ruth Irawati Setiady. Supaya fungsi pengawasan dapat berjalan dengan maksimal, ia dibantu oleh Santoso Oen, Ronny Hadiana, dan Budi Dharma Wreksoatmodjo sebagai komisaris; serta Lilis Halim dan Rhenald Kasali selaku komisaris independen.

Baca Juga: Emiten Astra International 101: Kinerja Perusahaan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi

Aksi Korporasi Kalbe Farma

Sebagai perusahaan dengan perolehan keuntungan yang terbilang besar, Kalbe Farma tentu berkomitmen untuk menunjukkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para pemegang saham yang selama ini sudah memberikan dukungan juga kepercayaan. Oleh sebab itu, salah satu aksi korporasi yang baru-baru ini dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah pembagian dividen. 

Berdasarkan keterbukaan informasi, diketahui bahwa Kalbe Farma telah menyediakan amunisi sebesar Rp1,75 triliun untuk mengeksekusi aksi korporasi tersebut. Dividen yang setara dengan Rp38 per unit itu sudah didistribusikan kepada para pemegang saham yang berhak per tanggal 31 Mei 2023.

Selain itu, pada tanggal 1 Agustus 2023, melalui anak perusahaannya, yakni PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), Kalbe Farma mengadakan perjanjian dengan PT Tri Investama Solusindo untuk membentuk perusahaan patungan. Mengutip dari keterbukaan informasi, dilaporkan bahwa joint venture yang didirikan bernama PT Mitra Ananda Megadistrindo yang bergerak di bidang distribusi dan logistik cold chain untuk produk FMCG.

Baca Juga: Emiten Sampoerna 101: Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi

Aksi korporasi lainnya yang juga pernah digarap oleh Kalbe Farma adalah pelaksanaan buyback saham pada tahun 2022. Jumlah saham beredar yang dibeli kembali mencapai 312,5 juta lembar dengan total dana maksimal mencapai Rp500 miliar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: