- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Emiten Indofood CBP 101: Kinerja Perusahaan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi
Belakangan ini, nama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) tengah ramai diperbincangkan publik setelah polemik pemilik merek Mie Gaga sekaligus sosok yang diklaim sebagai pemilik Indomie, Djajadi Djaja, naik ke permukaan. Beberapa waktu lalu, Djajadi Djaja diketahui telah didepak dari perusahaan pengampu merek mie instan yang dibesarkannya.
Tak lama setelah kisah tersebut viral di media sosial, saham Indofood CBP dikabarkan sempat anjlok. Tak hanya itu, nilai kapitalisasi pasar perusahaan tersebut juga menyusut hingga Rp5 triliun lebih.
Terlepas dari kabar kontroversialnya, perlu diakui bahwa Indofood CBP adalah salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG) tersukses di Indonesia. Untuk memahami laporan keuangan, rasio keuangan, profil manajemen, dan aksi korporasi perusahaan tersebut, silakan simak artikel berikut ini!
Baca Juga: Emiten 101 Waskita Karya: Menyorot Kinerja Perusahaan dan Laporan Keuangan
Sekilas tentang Indofood CBP
Sebenarnya, Indofood CBP adalah anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang memulai bisnis sejak tahun 1982. Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1985, Indofood CBP memulai kegiatan usahanya di bidang nutrisi dan makanan khusus yang setelahnya terus mengalami perluasan ke berbagai bidang lainnya.
Perusahaan yang resmi melantai di bursa per tanggal 7 Oktober 2010 itu menguasai perdagangan mie instan di Indonesia dengan berbagai merek terkenal, seperti Indomie, Supermi, dan Pop Mie. Tak hanya itu, Indofood CBP juga sukses memproduksi susu dalam kemasan (Indomilk, Good to Go, dan lain-lain), makanan ringan (Chitato, Qtela, dan lain-lain), penyedap makanan (Bumbu Racik), makanan bernutrisi (Milna), dan minuman dalam kemasan (Club dan Ichi Ocha).
Baca Juga: Emiten Astra International 101: Kinerja Perusahaan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi
Laporan Keuangan Indofood CBP per Juni 2023
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sukses meningkatkan performa keuangan perusahaan selama enam pertama di tahun 2023. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, Indofood CBP dikabarkan berhasil memperoleh laba sebesar Rp5,72 triliun. Jika dibandingkan dengan perolehan selama enam pertama di tahun 2022, terlihat ada lonjakan sebesar 196,63%.
Sejalan dengan meningkatnya perolehan laba perusahaan, angka penjualan bersih Indofood CBP juga ikut melambung. Merujuk dari sumber yang sama, pada semester pertama tahun 2023, penjualan bersih perusahaan tersebut mencapai Rp34,47 triliun. Nominal tersebut menunjukkan lompatan sebesar 5,78% dari perolehan pada semester pertama tahun 2022 yang berada di posisi Rp32,59 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan Indofood CBP justru mengalami pengurangan. Jika pada paruh pertama tahun lalu perusahaan itu mengeluarkan Rp22,19 triliun untuk membiayai produksi komoditas, pada kuartal pertama tahun ini, Indofood CBP dilaporkan menggelontorkan dana sebesar Rp21,94 triliun alias 1,09% lebih rendah.
Sebagai informasi tambahan, Indofood CBP bertanggung jawab atas kepemilikan aset senilai Rp119,93 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp35,01 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp84,91 triliun. Adapun angka liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di posisi Rp59,09 triliun dan Rp60,83 triliun.
Baca Juga: Emiten Sampoerna 101: Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi
Rasio Keuangan Indofood CBP
Merujuk pada laporan keuangan per Juni 2023, dikabarkan bahwa Gross Profit Margin (GPM) Indofood CBP berada di angka 36,35%. Sebagai catatan, perlu diketahui bahwa GPM rata-rata industri berada di angka 30%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rasio margin kotor perusahaan satu ini tergolong sudah baik.
Rasio keuangan berikutnya yang akan dipakai untuk melihat kinerja Indofood CBP adalah Return on Asset (ROA). Jika dihitung, pada paruh pertama tahun 2023, ROA perusahaan FMCG itu berada di angka 28,74%. Dengan persentase tersebut, perusahaan tersebut tergolong sudah mampu mengelola aset terhadap laba dengan sangat baik.
Rasio keuangan terakhir yang akan dijadikan tolok ukur adalah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR). Setelah dikalkulasikan, dilaporkan bahwa DER perusahaan berada di posisi 97,13% yang termasuk kategori baik; sedangkan CR Adaro Energy Indonesia berada di posisi 268,46% yang termasuk kategori ideal.
Baca Juga: Emiten Adi Sarana Permada 101: Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, dan Aksi Korporasi
Profil Manajemen Indofood CBP
Sejak tahun 2009, Indofood CBP berada di bawah kepemimpinan Anthoni Salim. Sebelum mengemban jabatan sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan, alumni Ewell County Technical College itu sudah pernah menduduki posisi CEO Indofood Sukses Makmur, Chairman dari First Pacific Company Limited, dan Presiden dan CEO Grup Salim.
Dalam menjalankan tugasnya, Anthoni banyak dibantu oleh rekan-rekan direksi yang mempunyai keahlian di bidang masing-masing. Pada periode ini, dirinya didampingi oleh Axton Salim, Thomas Tjhie, Taufik Wiraatmadja, Joedianto Soejonopoetro, Hendra Widjaja, Suaimi Suriady, Mark Julian Wakeford, Sulianto Pratama, T. Eddy Hariyanto, dan In She selaku Direktur Indofood CBP.
Sementara itu, posisi Komisaris Utama Indofood CBP diduduki oleh Franciscus Welirang. Laki-laki lulusan South Bank Polytechnic itu mempunyai pengalaman sebagai Wakil Direktur Utama Indocement, Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya, dan Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional.
Supaya fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan lebih maksimal, Franciscus menerima banyak bantuan dari rekan-rekan kerjanya yang mengemban tugas sebagai komisaris dan komisaris independen. Rekan kerja yang dimaksud adalah Paulus Moleonoto dan Alamsyah selaku komisaris serta F. G. Winarno dan Adi Pranoto Leman selaku komisaris independen.
Baca Juga: Emiten Bayan Resources 101: Performa Perusahaan, Kinerja Keuangan, dan Aksi Korporasi
Aksi Korporasi Indofood CBP
Salah satu aksi korporasi yang dieksekusi oleh Indofood CBP adalah pembagian dividen. Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis beberapa waktu lalu, dikabarkan bahwa perusahaan tersebut menyiapkan dana sebesar Rp2,19 triliun atau setara dengan Rp188 per unit untuk membayarkan hak para pemegang saham. Kabarnya, para investor sudah menerima pembayaran pada 25 Juli 2023 lalu.
Kemudian, pada tahun 2018, melansir dari laman resminya, diketahui bahwa Indofood CBP sudah mengambil alih seluruh kepemilikan saham pada anak perusahaan di bidang produk minuman dan kuliner. Selanjutnya, pada tahun 2020, perusahaan tersebut kembali mengakuisisi 100% saham Pinehill Company Limited, yakni produsen mie instan dengan kegiatan operasional di negara-negara Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara. Lalu, pada tahun 2021, Indofood CBP mengambil alih seluruh kepemilikan saham anak perusahaan di bidang makanan ringan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement