Urgensi Proyeksi Permintaan Rantai Pasokan untuk Ritel dan Barang Kemasan Konsumen (CPG)
Dengan dunia ritel dan Barang Dalam Kemasan Konsumen (CPG) yang terus berkembang pesat, berbagai perusahaan CPG dihadapkan dengan berbagai tantangan, mulai dari kekurangan bahan baku, hambatan distribusi, peningkatan biaya, tren musiman, hingga berbagai faktor eksternal lainnya.
Tantangan-tantangan ini berpotensi memengaruhi permintaan pelanggan terhadap produk secara signifikan, sehingga semakin menunjukkan pengaruh tantangan-tantangan tersebut bagi kesuksesan bisnis.
Perusahaan CPG sering kali mengalami kesulitan dalam memperkirakan permintaan karena rantai pasokan mereka yang kompleks. Agar tetap kompetitif, produsen ini harus mengantisipasi preferensi dan permintaan konsumen.
Baca Juga: PLN Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bangun Bisnis Charging Station
Area utama yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan CPG adalah manajemen rantai pasokan yang efektif. Dari raksasa omnichannel global hingga produsen lokal, setiap pemain di sektor ritel dan CPG mengandalkan perkiraan permintaan untuk membuat keputusan inventaris yang tepat. Mereka menggunakan analisis statistik canggih yang mempertimbangkan beragam variabel.
Jukka Uskonen, VP Product - Space & Assortment, RELEX Solutions, menjelaskan, "Prediksi permintaan rantai pasokan dapat membantu perusahaan CPG melacak dan menganalisis tren konsumen, memungkinkan mereka membuat keputusan yang tepat, menyesuaikan inventaris mereka untuk memenuhi permintaan yang terus berubah, mengoptimalkan efisiensi operasional mereka, dan memastikan pengiriman yang lancar ke konsumen akhir. Hal ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih tepat, mengurangi biaya, dan pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan."
Beberapa manfaat utama dari perkiraan jumlah permintaan yang akurat dalam rantai pasokan adalah:
- Peningkatan penjualan yang didorong oleh peningkatan ketersediaan produk
- Alokasi stok yang akurat meminimalkan pembusukan barang yang mudah rusak.
- Peningkatan dan optimalisasi perputaran persediaan karena berkurangnya kebutuhan stok pengaman.
- Penurunan harga yang proaktif dan dioptimalkan menghasilkan margin yang lebih baik.
- Visibilitas yang ditingkatkan membantu mengoptimalkan kapasitas produksi dan mengatasi kemacetan.
- Optimalisasi shift membantu menurunkan biaya personel
Pemantauan berkelanjutan dan penyesuaian prakiraan berdasarkan wawasan data waktu nyata sangat penting untuk mengikuti kondisi pasar yang dinamis. Selain itu, memahami manajemen siklus hidup produk sangat penting untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan sepanjang masa pakai produk. Di sinilah peramalan permintaan rantai pasokan memainkan peran penting.
Prakiraan permintaan dapat dibuat pada berbagai tingkat perincian, termasuk bulanan, mingguan, harian, dan bahkan per jam, yang disesuaikan dengan cakupan perencanaan dan tujuan bisnis yang berbeda. Secara khusus, perincian sangat penting untuk barang dengan masa simpan yang pendek, seperti barang yang mudah rusak, di mana prakiraan harian di tingkat lokasi produk dapat mencegah pembusukan.
Bagi perusahaan CPG, prakiraan terperinci memungkinkan pemodelan efek permintaan berdasarkan data penjualan dan promosi. Memanfaatkan data penjualan historis melalui prakiraan permintaan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola dan tren, sehingga mereka dapat membuat prediksi yang lebih akurat tentang permintaan di masa depan.
Pendekatan ini membantu merek CPG menghindari masalah seperti produk yang dipesan di belakang atau persediaan berlebih dengan menangani risiko secara proaktif dan beradaptasi dengan perubahan permintaan konsumen.
Selain itu, penting untuk membuat pilihan proaktif dan memberlakukan langkah-langkah ketahanan untuk mengatasi risiko yang didorong oleh tren pasar dan pemasok. Transparansi model peramalan dan pembagian data antara peritel dan perusahaan CPG memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan dan efisiensi dalam rantai pasokan.
"Perencanaan kolaboratif dengan para pemangku kepentingan utama di seluruh rantai pasokan sama pentingnya dengan perkiraan yang akurat. Dengan melibatkan pemasok, distributor, dan peritel dalam prosesnya, perusahaan dapat mengumpulkan wawasan yang berharga dan memastikan keselarasan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar, yang sangat penting untuk memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang. Dengan menerapkan praktik rantai pasokan yang kuat, perusahaan CPG dapat memenuhi kebutuhan pelanggan mereka, mendorong pertumbuhan yang tangguh, dan tetap kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat," tutup Jukka.
Baca Juga: Pentingnya Bioenergi dalam Transisi Energi, Begini Penjelasan ESDM
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement