Bidik Penyaluran Pembiayaan Rp21 Triliun di 2023, Begini Jurus BFI Finance
PT BFI Finance Indonesia Tbk menargetkan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp20 - 21 triliun di sepanjang tahun 2023. Adapun hingga semester I 2023, perseroan telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp10,3 triliun, naik 20,8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono mengatakan, target tersebut cenderung tidak agresif karena pertumbuhan pembiayaan diperkirakan akan flat atau datar. Baca Juga: Walau Kenaikannya Tipis, BFI Finance Sukses Bukukan Laba Sebesar Rp848,83 Miliar pada Semester I-2023!
"Kurang lebih flat, karena kami kena sedikit problem di akhir semester I 2023 kena serangan siber. Itu mempengaruhi sedikit, kami mesti ngerem sedikit. Tapi di kuartal IV akan normal kembali. Sementara ini kami lagi berbenah, jadi waktu berbenah kami ngga berani agresif dulu," ujarnya saat Media Gathering di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Lebih lanjut katanya, untuk mencapai target tersebut, BFI Finance telah memiliki sejumlah strategi. Salah satunya melanjutkan apa yang sudah BFI Finance rintis di semester I 2023 dan di tahun-tahun sebelumnya. Dia menuturkan akan tetap fokus di beberapa hal.
"Pertama, valuasi yang benar, target konsumen yang benar, credit process yang benar. Untuk segmennya, tetap fokus utama di kendaraan bekas, kemudian alat-alat berat. Karena alat-alat berat itu sebenarnya pertumbuhan market masih lumayan bagus, ya. Itu juga kami cukup banyak fokus di sana," pungkasnya.
Tahun ini, lanjutnya, pertumbuhan pembiayaan di alat berat lebih kencang dibandingkan dengan ritel. "Di mana pada alat berat tumbuh sekitar 40-an persen tahun ini dari sisi penyaluran pembiayaan, sedangkan di ritel lebih di bawahnya," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah menggarap segmen baru yakni pembiayaan untuk kendaraan listrik khususnya motor listrik. Saat ini, BFI Finance telah bekerja sama dengan sejumlah produsen motor listrik seperti Alva, Selis, Smoot, United dan Volta. Baca Juga: Jaga Stabilitas Performa, BFI Finance Catat Pertumbuhan Total Aset 38,8% di Semester I/2023
"(Motor listrik) lebih kepada inovasi, kan kita butuh, bisnis itu tidak boleh statis harus dinamis kita harus mempertahankan life cycle. Jadi ketika bilang di market itu, kita kan di otomotif, kita butuh tahu seperti apa, makanya kita harus masuk. Sebelum masuk kita sudah tanya ke konsultan, misalnya market di India bagaimana, tapi rata-rata yang membiayainya itu yang punya brand. Belum ada satu cycle end to end bahwa ini bisa dibiayai nya secara sukses, secondhand-nya tetap laku, belum ada karena marketnya memang baru," imbuhnya.
Asal tahun saja, pada semester I 2023, BFI Finance membukukan total aset sebesar Rp 25,2 triliun atau tumbuh 38,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut sejalan dengan naiknya piutang bersih (net receivables) sebesar 31,8 persen yoy dengan nilai Rp 21,0 triliun.
Sementara risiko pembiayaan bermasalah tetap terjaga rendah dengan rasio Non Performing Financing (NPF) neto berada di level 0,79 persen, sedangkan NPF bruto pada level 1,94 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement