Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terima Dubes Arab Saudi, Ma'ruf Amin Bahas Kerja Sama Pengembangan Sektor Pendidikan

Terima Dubes Arab Saudi, Ma'ruf Amin Bahas Kerja Sama Pengembangan Sektor Pendidikan Kredit Foto: Sekretariat Wakil Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Kediaman Pribadi Wapres, Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), Serang, Banten, Minggu kemarin.

Pertemuan tersebut membahas tentang rencana kerja sama pengembangan sektor pendidikan, yakni  Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syekh Nawawi Tanara (STIF Syentra) menjadi Universitas An-Nawawi Al-Bantani.

Lebih jauh Ma'ruf mengungkapkan bahwa asal nama STIF tersebut diambil dari nama ulama besar Indonesia yang lahir di Tanara, yaitu almarhum Syekh Nawawi Al-Bantani.

Baca Juga: Hadiri WIES 2023, Maruf Amin Dukung Pembentukan Wirausahawan Berkarakter

“Kami mengambil nama Syekh Nawawi karena beliau lahir di sini [Tanara],” sebutnya dalam keterangan persnya, Senin (11/9/2023).

Ma'ruf menjelaskan, Syekh melanjutkan pendidikan dan mengajar di Makkah. Ia wafat di Makkah dan dikebumikan di Pemakaman Al-Ma’la, Makkah. Syekh Nawawi juga mengarang berbagai judul kitab, tidak hanya di Arab Saudi, tetapi juga di Indonesia, yang berjumlah sekitar 100 kitab dengan menggunakan bahasa Arab, seperti Fiqih, Aqidah, Tafsir. Ia juga melahirkan tokoh-tokoh muslim pendiri organisasi Islam di Indonesia.

“Banyak muridnya antara lain Pendiri Nahdlatul Ulama Syekh Hasyim Asyari, Pendiri Muhammadiyyah Syekh Ahmad Dahlan, Pendiri Tarbiyah Islamiyah Syekh Usman Ar-Rusli, dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Dari sejarah tersebut, Wapres menekankan bahwa ada kedekatan tersendiri antara Tanara, tempat dilahirkannya Syekh Nawawi dengan Arab Saudi.

Sebagai upaya mengembangkan ilmu-ilmu yang diwariskan Syekh Nawawi kepada umat Islam di Indonesia, Wapres mengungkapkan, maka dibangunlah Penata, dari jenjang Ibtidaiyyah, Tsanawiyyah, dan Aliyah. Selain itu, juga dibangun STIF Syentra agar nanti terlahir ahli fiqih-ahli fiqih Indonesia, seperti Syekh Nawawi.

Menghadapi tantangan global, di mana cendekiawan muslim dituntut tidak hanya mampu menguasai ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum lainnya, maka STIF Syentra berekspansi menjadi universitas yang nantinya memiliki enam fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Syariah, Fakultas Pertanian, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Sains dan Teknologi.

“Nantinya akan kami kembangkan menjadi Universitas Syekh Nawawi Al-Bantani. Lokasinya dekat sekali dari sini,” ungkap Wapres.

Rencana kerja sama pengembangan pendidikan ini telah dibahas sebelumnya ketika Dubes Faisal menemui Wapres di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: