Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ajak Berbagai Stakholder Kolaborasi, PT Inti Bentuk Forum Menuju Ekosistem Smart City

Ajak Berbagai Stakholder Kolaborasi, PT Inti Bentuk Forum Menuju Ekosistem Smart City Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT INTI membentuk suatu forum Smart City Technology di Indonesia dalam event bertajuk International Smart City Conference (ISCC) 2023. Diharapkan nantinya dapat mennjadi sarana bagi para pakar, praktisi, pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dunia bisnis untuk mengelaborasi kebutuhan pembentukan masa depan ekosistem smart city di Indonesia.

Menurut Direktur Utama PT INTI (Persero) Edi Witjara, hal inilah yang menjadi dasar pelibatan berbagai menteri lintas sektor untuk bisa berbagi gagasan, sekaligus memberikan keberpihakan secara regulasi dan rencana strategis setiap kementerian terkait pembenahan Indonesia melalui solusi berbasis teknologi smart city, sesuai dengan agenda besar yang diusung melalui tema Rancangan
Indonesia: Menciptakan Masa Depan yang Terkoneksi dan Cerdas.

"Harapannya, International Smart City Conference 2023 ini akan tercatat sebagai bagian sejarah perkembangan ekosistem smart city di Indonesia yang mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif dari pemerintah, yang di saat bersamaan kolaborasi unsur kepakaran, praktisi, dan dunia bisnis," ujarnya dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi dan Pariwisata, Sekda DKI Terima Delegasi Ho Chi Minh CIty

Menurutnya, acara ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi lintas sektor dan negara dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia melalui pengembangan teknologi dan inovasi dalam konteks kota pintar.

Saat ini, smart city bukan lagi sekadar sebuah gagasan, tetapi sebuah keniscayaan yang sudah mewarnai masa depan perkotaan kita. Menurut data dari Kemendagri, jumlah penduduk perkotaan pada tahun 2045 diproyeksikan akan mencapai proporsi 82,37% dari total penduduk Indonesia, dari persentase sebelumnya pada tahun 2015 sekitar 59,35% dari total penduduk Indonesia.

Menurutnya, pergerakan angka ini dibarengi dengan berbagai permasalahan, seperti pengangguran, kesenjangan kemiskinan, kemacetan, polusi, sampah, kriminalitas, kawasan kumuh, pemanasan global, dan sebagainya. Maka, pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik harus bersifat holistik. Namun, pada eksekusinya ternyata penyelesaian permasalahan tersebut merupakan ranah berbagai pemangku kebijakan.

Sehingga, lanjut dia, agenda besar untuk pembenahan wilayah, baik secara regional maupun nasional, tidak bisa disolusikan secara parsial oleh pemangku kebijakan atau pihak tertentu saja. Agenda yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 ini musti mendapat dukungan sinergi dari berbagai unsur kepentingan.

"Kehadiran para pemimpin dari tingkat pusat maupun regional dalam acara ini menjadi suatu kehormatan, sekaligus afirmasi bagi kami. Kami sangat menghargai dukungan pemerintah dalam upaya menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan implementasi solusi smart city di seluruh Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi memaparkan bahwa saat ini terdapat 141 kota di dunia yang telah menerapkan smart city. Sehingga, menjadi hal yang penting bagi Indonesia untuk bisa membangun enam pilar smart city melalui aspek smart governance, smart branding, smart living, smart economy, smart society, dan smart environment.

"Program smart city di Indonesia telah memberikan dampak pada 183.748.772 penduduk pada 241 kota/kabupaten. Capaian 2017-2023 itu akan terus berlanjut sejalan dengan program pengembangan smart city," kata dia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menurutnyam terkait smart city tourism PT INTI (Persero) tengah merancang kegiatan bersama terkait pembentukan smart tourism destination, termasuk pendekatan melalui big data.

Harapannya, PT INTI (Persero) dapoat menjaid jembatan kolaborasi dengan banyak pihak dalam membentuk kontribusi terhadap ekonomi kreatif, utamanya di lima destinasi wisata prioritas, yaitu Borobudur, Danau  Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo, sekaligus sejumlah destinasi lokal lainnya.

“Kita akan coba kolaborasikan, terutama di aspek digitalisasi. Dan saya memberikan keberpihakan terhadap produk buatan dalam negeri, sekaligus afirmasi keberpihakan terhadap PT INTI (Persero)," ujarnya.

Baca Juga: 2045 Siap Jadi Smart City, Pembangunan dan Penerapan IKN Serba Ramah Lingkungan dan Canggih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: