Simulasi Face-off Lawan Ganjar Pranowo, Suara Rakyat Tetap Mengalir ke Prabowo
Usai deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan, peta politik menuju Pilpres makin tergambar jelas. Setidaknya bakal ada tiga pasang kandidat yang bertarung, yang lainnya di kubu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan Prabowo unggul dalam simulasi tiga nama capres dengan elektabilitas 36,2 persen, disusul Ganjar sebesar 31,1 persen dan Anies 20,6 persen, sedangkan sisanya sebanyak 11,6 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.
Baca Juga: Soal Isu yang Merebak Ridwan Kamil Diminta Mega Jadi Cawapres Ganjar, Hasto: Sama Saja seperti yang Lain
Ketika dikerucutkan dua nama dengan elektabilitas tertinggi, Prabowo unggul telak terhadap Ganjar. Prabowo meraup lebih dari separuh dukungan publik dengan elektabilitas mencapai 52,3 persen, sedangkan Ganjar hanya 31,8 persen, dan sisanya 15,9 persen tidak tahu/tidak jawab.
“Dalam simulasi dua nama capres head-to-head, Prabowo unggul telak mengalahkan Ganjar,” ungkap peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Kamis (14/9).
Menurut Prijo, unggulnya Prabowo tercermin dari besarnya potensi migrasi para pemilih nama-nama capres lain di luar posisi tiga besar. Prabowo berhasil meraup tambahan hingga 10,6 persen dari pencapaian elektabilitas pada simulasi banyak nama.
Dua figur pesaingnya merebut lebih sedikit tambahan elektabilitas. Ganjar mendapatkan tambahan 6,8 persen, sedangkan Anies 4,5 persen. “Prabowo masih menjadi pilihan alternatif jika hanya tersedia tiga kandidat yang berlaga,” tegas Prijo.
Pada skenario head-to-head, Prabowo kembali menambah elektabilitasnya hingga 15,5 persen, sedangkan Ganjar hanya kurang dari 1 persen saja. “Basis pendukung Anies diperkirakan migrasi ke kubu Prabowo alih-alih Ganjar, jika hanya ada dua nama capres,” tandas Prijo.
Sejauh ini poros koalisi Prabowo dan Ganjar belum memutuskan siapa nama cawapres yang bakal mendampingi masing-masing. “Penentuan cawapres berpotensi mengungkit elektabilitas, tetapi figur capres menjadi yang paling menentukan sebagai modal awal dukungan,” jelas Prijo.
Baca Juga: Kini Giliran Prabowo Disowani Ridwan Kamil, Dibisiki Apa?
Dalam kasus Anies-Cak Imin, tambahan elektabilitas yang diperoleh Anies tidak hanya bersumber dari sosok cawapres yang elektabilitasnya masih di bawah 1 persen. “Anies bisa menambah dukungan dari pemilih berbasis NU, tetapi relatif sedikit yang berhasil dirangkul,” terang Prijo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement