Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Jambi Punya Strategi Unik Demi Gelorakan Pembangunan Rendah Emisi, Begini...

OJK Jambi Punya Strategi Unik Demi Gelorakan Pembangunan Rendah Emisi, Begini... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan peluang perdagangan karbon di Indonesia. Sejalan dengan rencana transisi energi tersebut, industri perlu berinovasi dengan penyesuaian teknologi dan investasi. Dengan teknologi dan investasi yang tepat, Indonesia dapat terhindar dari kelaparan maupun anomali cuaca.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut, yaitu dengan menyelenggarakan perdagangan karbon melalui bursa karbon. Bursa karbon merupakan suatu sistem yang mengatur perdagangan karbon dan catatan kepemilikan unit karbon dengan tujuan mengurangi emisi gas rumah kaca serta mendorong transisi energi.

Baca Juga: Bakal Segera Diluncurkan, OJK Percayakan BEI Sebagai Penyelenggara Bursa Karbon

Hal itu disampaikan oleh Kepala OJK Jambi, Yudha Nugraha dalam sambutannya dalam Seminar Nasional dengan tema “Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca & Peluang Perdagangan Karbon di Indonesia” yang diselenggarakan di Jambi.

“Seiring perencanaan energi bersih yang disepakati dunia internasional dan proses transisi ini harus dilakukan secara adil, terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang serta harus dilakukan secara presisi tanpa mengganggu peningkatan biaya hidup dan krisis energi serta pangan di masyarakat,” kata Yudha, dikutip dari kanal Youtube Otoritas Jasa Keuangan pada Selasa (19/09/2023).

Yudha menyampaikan bahwa perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan yang dilakukan oleh Provinsi Jambi yakni dengan memiliki strategi pembangunan rendah emisi yang mendukung capaian Nationally Determined Contribution Indonesia pada 2030 melalui program BioCarbon Fund Initiative for Sustainable Forest Landscapes (ISFL).

“Program ini berfokus untuk mempromosikan pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor lahan termasuk upaya untuk mengurangi deforestasi dan degradasi hutan di negara berkembang,” tambahnya.

Baca Juga: OJK Malta Mulai Usulkan Perubahan Terkait Regulasi Kripto Agar Sesuai dengan Regulasi MiCA

Pemilihan Provinsi Jambi sebagai pelaksana program BioCF ISFL didasarkan pada beberapa fakor, antara lain adanya potensi penurunan emisi dari lanskap yang berada dibawah risiko yang akan menjadi sumber emisi yang signifikan di masa depan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: