Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Hoaks Meningkat Jelang Pemilu 2024, Menkominfo: Waspada Potensi Kekacauan Informasi

Isu Hoaks Meningkat Jelang Pemilu 2024, Menkominfo: Waspada Potensi Kekacauan Informasi Menkominfo Budi Arie Setiadi. | Kredit Foto: Humas Kementerian Kominfo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan telah menemukan 928 isu hoaks yang berkaitan Pemilu pada tahun 2019 lalu. Meski angka tersebut sempat menurun usai pelaksanaan Pemilu, namun awal tahun 2023, terdapat kenaikan dari 51 isu hoaks Pemilu jika dibandingkan sepanjang tahun 2022.

Menkominfo, Budi Arie Setiadi, menyatakan Pemilu Damai 2024 harus diupayakan semua pihak karena potensi kekacauan informasi terus membayangi.

“Pada awal tahun 2023, hingga 19 September 2023 ini ditemukan 152 isu hoaks. Sehingga total isu hoaks sejak 2018 sampai 19 September 2023 sebanyak 1.471 isu hoaks,” jelasnya dalam Forum #YukPahamiPemilu – Google Indonesia di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Jurus Cerdas agar Kebal Hoaks: Kritis dan Bijak Merespons Setiap Informasi di Media Sosial

Menteri Budi Arie menilai antisipasi terhadap information disorder pada masa Pemilu sangat penting. Menurutnya, ada banyak pelajaran dari berbagai negara seperti Pemilu Prancis dan Brazil pada tahun 2022 serta, Pemilu Amerika Serikat tahun 2020.

“Disinformasi dalam kegiatan elektoral dapat mengakibatkan polarisasi antar masyarakat secara berkepanjangan, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, serta menimbulkan instabilitas politik yang menghambat roda perekonomian,” jelasnya.

Oleh karena itu, Menkominfo menyatakan penanganan hoaks disinformasi pada Pemilu 2024 harus dilakukan dengan intensif.

“Jangan sampai, kemudahan penyebaran informasi antar individual yang seharusnya mendorong penguatan demokrasi kita, justru dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, untuk saling menjatuhkan satu sama lain melalui information disorder,” tandasnya.

Guna merespons kecenderungan kenaikan tren sebaran isu hoaks menjelang Pemilu, Kementerian Kominfo melakukan langkah penanganan pada tingkat hulu, tengah, dan hilir. Pada tingkat hulu, Kementerian Kominfo terus melakukan peningkatkan literasi dan kecakapan digital masyarakat dalam merespons hoaks melalui kampanye, edukasi, dan sosialisasi anti hoaks dalam Gerakan Nasional Literasi Digital.

“Pada tingkat menengah, kami melakukan penerbitan klarifikasi hoaks terkait pemilu (hoaks debunking). Bersama platform digital, kami juga melakukan take-down (penghapusan) konten hoaks terkait pemilu dan pemutusan akses situs yang mengandung hoaks pemilu,” jelas Menteri Budi Arie.

Pada tingkat hilir, Kementerian Kominfo memberikan dukungan data kepada Bareskrim POLRI untuk melakukan upaya penegakan hukum, terhadap pembuat dan penyebar hoaks terkait Pemilu.

“Pelaksanaan Pemilu harus terbebas dari segala bentuk intervensi dan pengaruh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemilu 2024 adalah pesta untuk kita semua. Perayaannya harus bisa menjadi kebanggaan kita semua sekaligus menjadi refleksi kedewasaan kita dalam berdemokrasi,” tegas Menkominfo.

Baca Juga: Menjadi Pelaku Digitalisasi yang Berbudaya dan Mengenal Risiko Hoaks

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: