Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segera Hijaukan Indonesia, Langkah Transisi Energi Dimotori Pemprov Kaltim dan Pertamina

Segera Hijaukan Indonesia, Langkah Transisi Energi Dimotori Pemprov Kaltim dan Pertamina PHR Hadirkan PLTS 25 Megawatt di Blok Rokan | Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menandatangani kesepakatan kerja sama pengembangan Proyek Ekonomi Hijau di Kalimantan Timur. 

Maksud kesepakatan bersama ini adalah untuk menjajaki potensi kerja sama dengan tujuan mendukung transformasi ekonomi hijau di Provinsi Kalimantan Timur. Diharapkan juga dengan kerjasama ini nantinya baik Pertamina maupun Provinsi Kalimantan Timur dapat mengembangkan aspek-aspek transisi energi di Indonesia. 

Baca Juga: UMKM Pertamina akan hadir di 'Inacraft On October 2023', Yuk Simak Koleksinya

Termasuk pengembangan Natured Based Solution (NEBS) dan juga akan dilakukan pengembangan energi hijau dan kegiatan berkelanjutan yang ramah lingkungan lainnya.

Direktur Utama Pertamina NRE Pertamina NRE, Dannif Danusaputro mengatakan, Perseroan sebagai motor transisi energi di Indonesia, telah menyelesaikan tahapan studi kelayakan (feasibility study) atas proyek NEBS di beberapa konsesi di Kalimantan dan akan memasuki tahapan komersialisasi. 

Tidak hanya itu, Pertamina NRE juga semakin serius menggarap bisnis karbon dengan menjadi penyedia utama dan terbesar dalam bursa perdagangan karbon yang baru diresmikan Presiden RI Joko Widodo 26 September lalu.

“Dengan kerjasama ini, kami harapkan dapat menjadi milestone untuk proyek ekonomi hijau dan NEBS di Kalimantan Timur. Kami berharap kolaborasi Pertamina NRE dan Pemprov Kaltim menjadi kerja sama yang solid dan tahapan selanjutnya dapat kami lakukan dengan konkret,” ujar Dannif dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (2/10/2023). 

Dannif mengatakan, NEBS merupakan solusi untuk memitigasi perubahan iklim melalui pengelolaan dan pemanfaatan alam secara berkelanjutan. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah ataupun mengurangi deforestasi dan melakukan reforestasi. 

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan di SPBU COCO, Pertamina Adakan Pelatihan Pengawas dan Operator

“NEBS menjadi salah satu satu sumber untuk menghasilkan kredit karbon yang dapat diperdagangkan," ujarnya. 

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor berharap kerjasama ini dapat bermanfaat, baik bagi masyarakat Kalimantan Timur, maupun Indonesia secara keseluruhan. 

Kerjasama strategis ini diharapkan dipantau dan dikawal bersama, dan diharapkan dapat untuk disegerakan pelaksanaannya karena dunia membutuhkan untuk menghadapi pemanasan global.

Baca Juga: Anies Bicara soal Proyek Titipan, Jokowi: yang Nitip Siapa?

“Harus dimulai dari sekarang, jangan sampai terlambat dan kerjasama ini harus segera diimplementasikan dengan tindakan nyata karena potensi kita besar sebagai pemilik hutan tropis terluas” ujar Isran.

Hutan Kalimantan merupakan salah satu paru-paru dunia karena areanya yang sangat luas dan merupakan salah satu hutan tropis terbesar di dunia Pertumbuhan pohon di hutan tropis tiga kali lebih cepat dibandingkan pohon yang ditanam di hutan non tropis. Kondisi ini menjadikan hutan tropis memiliki kemampuan penyerapan CO2 lebih efektif.

Pengembangan proyek NEBS memberikan banyak dampak positif, antara lain untuk pengendalian perubahan iklim, pelestarian keanekaragaman hayati, perlindungan masyarakat adat yang tinggal di area konsesi, serta untuk menjaga ketahanan pangan khususnya bagi masyarakat sekitar.

Pertamina NRE memiliki visi energizing people and planet with green energy. Untuk mencapainya, Pertamina NRE memiliki tiga pilar strategis, yaitu solusi rendah karbon (low carbon solutions), energi terbarukan, dan pengembangan bisnis baru. 

Pada pilar solusi rendah karbon, inisiatif Pertamina NRE antara lain pembangkit listrik berbasis gas alam, NBS, dan konservasi energi. Sedangkan pilar energi terbarukan mencakup antara lain tenaga panas bumi, tenaga surya, tenaga biogas, tenaga angin, dan tenaga arus laut.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Ratusan Pohon Mangrove Ditanam Pertamina Gas di Medan

Dan pada pilar ketiga, yaitu pengembangan bisnis baru, mencakup hidrogen bersih, ekosistem baterai dan kendaraan listrik, serta perdagangan karbon

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: