Open banking adalah konsep di mana data perbankan bisa diakses secara terbuka melalui Application Programming Interface (API). Hal ini pun sudah diimplementasikan di Indonesia.
Konsep open banking Indonesia sendiri ditujukan untuk membantu lembaga perbankan maupun institusi keuangan untuk menghadapi tantangan finansial di era digital.
Dengan adanya open banking, fasilitas perbankan dapat diakses lebih luas dan disematkan di aplikasi pihak ketiga secara digital sehingga mampu mendorong inklusi keuangan yang lebih merata.
Baca Juga: ‘KBstar’, Mobile Banking yang Super Lengkap Milik Bank KB Bukopin, Ini Kelebihannya!
Agar dapat memahami konsep open banking lebih baik, mari simak informasi berikut ini.
Apa itu Open Banking?
Open banking adalah salah satu inovasi yang mampu memudahkan transaksi dan layanan keuangan.
Di samping itu, penerapan open banking ditujukan untuk membuat transaksi keuangan lebih cepat, terintegrasi, dan praktis, khususnya di bidang perbankan.
Open banking berbasis API berperan penting dalam kolaborasi antara perbankan dan perusahaan fintech.
Menurut riset Google, Temasek, Bain & Company yang dirilis pada 2022, penggunaan layanan perbankan secara digital di Asia Tenggara belum optimal, termasuk di Indonesia (81%) dan Filipina (75%).
Mekanisme open banking dapat memungkinkan berbagai pihak perbankan dan institusi keuangan untuk saling terhubung dengan akses data nasabah yang mudah.
Konsep ini dapat membantu integrasi layanan dan fungsionalitas berbagai program yang berbeda, seperti pembukaan rekening, transfer dana, pembayaran, dan lain sebagainya, sehingga meningkatkan tingkat efisiensi berbagai macam aktivitas finansial lainnya.
Manfaat Open Banking
Penerapan konsep open banking adalah hal yang tidak hanya berguna bagi lembaga perbankan maupun institusi keuangan, namun juga untuk nasabah.
Adapun beberapa manfaat open banking adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan Akses Data
Dengan diterapkannya konsep open banking, dengan izin pengguna, data keuangan mereka dapat dibagikan ke pihak terkait untuk keperluan seperti penilaian skor kredit atau untuk mengelola keuangan dengan lebih efektif pada aplikasi manajemen keuangan.
2. Mendorong Inovasi dalam Layanan Keuangan
Akses data nasabah yang semakin mudah di dalam API berbasis open banking dapat mendorong terobosan atau inovasi baru dalam pembayaran digital.
Semakin mudah nasabah melakukan transaksi keuangan, maka semakin besar keuntungan finansial yang akan didapatkan oleh pelaku bisnis, termasuk perusahaan di bidang fintech.
3. Meningkatkan Pelayanan untuk Nasabah
Open banking adalah konsep yang dapat membantu lembaga perbankan dan institusi keuangan dalam meningkatkan pelayanan untuk nasabah.
Selain memudahkan transaksi keuangan, keberadaan Open Banking API pun akan dapat mempermudah nasabah dalam melakukan proses pengajuan kredit dan pembukaan rekening.
Di sisi lain, open banking juga bisa membuka kesempatan bagi bank dan institusi keuangan untuk memperkenalkan sistem pembayaran digital yang dapat diakses dan digunakan dengan mudah.
4. Transaksi Pembayaran yang Lebih Efisien dan Nyaman
Tujuan utama dari konsep open banking adalah untuk memfasilitasi nasabah dengan transaksi keuangan yang mudah dari berbagai platform atau aplikasi, termasuk membuka rekening baru tanpa harus menempuh proses yang panjang.
Nasabah pun akan lebih percaya dengan platform atau aplikasi pihak ketiga yang memiliki afiliasi dengan bank-bank yang memiliki reputasi baik di mata publik.
Dengan demikian, platform atau aplikasi lain dapat menawarkan jasa keuangan dengan lebih mudah dan efisien bagi penggunanya.
Peran Open Banking dalam Kolaborasi Bank dan Fintech
Open banking adalah konsep yang dapat membuka peluang baru dalam kolaborasi di antara lembaga perbankan dan perusahaan yang bergerak di bidang fintech.
Adapun peran open banking di dalam penyediaan layanan keuangan digital adalah sebagai berikut:
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement