Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

4 Tahun Bersama Erick Thohir, Digitalisasi Jadi Tonggak Kebangkitan ASDP

4 Tahun Bersama Erick Thohir, Digitalisasi Jadi Tonggak Kebangkitan ASDP Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto

Ia menyampaikan, ASDP menjadi salah satu BUMN yang dipandang berkinerja baik dalam 2 tahun terakhir dan melakukan transformasi bisnis sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar Menteri Erick melakukan transformasi terhadap BUMN. Erick memastikan bahwa BUMN menjalankan 5 program prioritas utama yang telah dipaparkan kepada seluruh jajaran BUMN, yakni transformasi, penerapan core value dengn AKHLAK sebagai kunci, rekstrukturisasi bisnis, pemgembangan digital dan peningkatan investasi. 

"Pengembangan digital tidak kalah penting apalagi di era disrupsi saat ini menuju teknologi yang semakin canggih dan modern, dan contohnya kita akan terus mendorong teknologi 5G," tutur Menteri Erick lagi.

Baca Juga: ASDP dan Darwinbox Berkolaborasi, Siap Dongkrak Efisiensi Layanan Maritim di Indonesia

Pada kunjungan ke Pelabuhan ASDP beberapa waktu lalu, Erick mengungkapkan bahwa inovasi yang dilakukan ASDP telah terbukti mengurai kepadatan di area Pelabuhan khususnya pada peak season. “Ada terobosan yang luar biasa, salah satunya pada Angkutan Lebaran tahun ini pemudik motor telah tertib membeli tiket ferry via e-ticketing sebesar 95 persen dan roda empat sebesar 90 persen. Artinya sudah mulai terbiasa sehingga layanan mudik di lapangan terencana dan terlaksana dengan baik,” katanya.

Ira menambahkan bahwa layanan e-ticketing Ferizy ini tidak hanya dilihat dari segi pelayanan namun juga melalui aspek keselamatan. “Data manifest penumpang tercatat lebih akurat karena langsung diisi oleh pengguna jasa secara real time yang dapat diakses oleh stakeholder yakni regulator, pemilik kapal, dan pihak asuransi. Selain itu, hak pengguna jasa untuk mendapat jaminan asuransi juga dapat terpenuhi,” ungkapnya.

Selain itu, penerapan reservasi tiket secara online juga berdampak signifikan terhadap berjalannya sistem operasional di pelabuhan. Berdasarkan data lapangan, sejak diberlakukan sistem ini, arus kedatangan pengguna jasa lebih terurai khususnya pada saat Golden Time karena adanya kepastian jadwal kapal. Durasi transaksi pada saat check in yang sebelumnya diperlukan 8 - 10 menit juga dapat terpangkas hanya menjadi 15 - 25 detik. Sedangkan untuk waktu tunggu maksimal pengguna jasa menjadi hanya 75 menit di hari normal dan 90 menit di akhir pekan yang semula mencapai hingga berjam-jam ketika pembelian tiket masih dilakukan secara manual. 

Jumlah pengguna Ferizy sendiri terus bertumbuh dari tahun ke tahun secara konsisten. Pada tahun pertama diluncurkan, Ferizy memilki 438.108 user hingga 31 Desember 2020. Jumlah tersebut mengalami peningkatkan 81% menjadi 792.808 user pada 31 Desember 2021. Di tahun berikutnya pada periode yang sama, pengguna Ferizy meningkat 67% menjadi 1.178.576 user. Hingga September 2023 kini, jumlah pengguna Ferizy tembus hingga lebih dari 1.600.000 user. 

Baca Juga: PP 26 Tahun 2023, Awal Kerusakan Lingkungan atau Kebangkitan Tata Kelola Laut Indonesia?

Saat ini terdapat 15 pelabuhan ASDP yang telah menerima layanan reservasi melalui Ferizy yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Surabaya, dan Madura. ASDP tentunya akan terus berupaya mengimplementasikan system e-ticketing di seluruh cabang pelabuhan agar digitalisasi dapat tersebar secara merata.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: