Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Hadapan Presiden Jokowi, SYL Pamer Dapat Penghargaan Anti Gratifikasi Terbaik

Di Hadapan Presiden Jokowi, SYL Pamer Dapat Penghargaan Anti Gratifikasi Terbaik SYL | Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu malam.

Pertemuan itu berlangsung sekitar 1 jam. SYL tiba di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 18.35 WIB untuk menemui Presiden Jokowi.

Kedatangan SYL terlihat saat mobil Alphard hitam dengan pelat nomor polisi B-8055-ADT melintasi halaman Sekretariat Negara, kawasan Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan itu, SYL diterima oleh Presiden Jokowi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta.

SYL tampak mengenakan batik berwarna cokelat, sedangkan Joko Widodo dan Pratikno mengenakan kemeja putih.

SYL tampak duduk dengan posisi tegak di hadapan Presiden. Pada saat yang bersamaan kedua tangannya terlihat saling menggenggam satu sama lain.

Pertemuan Presiden Jokowi dan SYL setelah politikus NasDem itu menyerahkan surat pengunduran diri dari jabatannya melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis (5/10).

SYL terlihat meninggalkan Istana Merdeka sekitar pukul 19.34 WIB.

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan telah menerima dan menandatangani surat pengunduran diri SYL sebagai Menteri Pertanian, menyusul kasus dugaan korupsi yang tengah disidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dalam pertemuan itu, SYL juga memaparkan prestasi yang berhasil ia torehkan selama menjabat sebagai Menteri Pertanian di antaranya:

a. Di tengah kondisi yang sulit saat diterpa pandemi, pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha sebagian besar negatif, hanya 3 sektor yang positif, yaitu: Pertanian (16,24%), Infokom (3,44%), dan Pengadaan Air (1,28%), sedangkan sisanya negatif (slide nomor 2).

b. Nilai ekspor pertanian meningkat tajam dari 2019 sampai dengan 2022, yaitu dari Rp390,16 menjadi Rp658,18 T.

c. Produksi beras nasional pada tahun 2021 dan 2022 naik 0,18 juta ton, mencapai 31,54 juta ton pada tahun 2022.

e. Demikian juga dengan produksi sejumah komoditas pangan pokok 2019-2022, seperti: jagung, cabe, bawang merah, daging ayam ras, telur, dll. 

"Saya tidak ingin mengklaim semua kinerja tersebut hanya kinerja Saya. Tidak, sama sekali. Itu adalah komitmen Bapak Presiden terhadap Pertanian di Indonesia dan Kedua, itu adalah kerja keras seluruh pejabat & pegawai di Kementerian Pertanian RI. Saya hanya memfasilitasi dan memimpin para pejabat & pegawai tersebut bekerja sebaik-baiknya," kata SYL.

"Selain kinerja, Kementerian Pertanian selama 2019 - 2023 juga menerima 71 penghargaan dan apresiasi dengan berbagai instansi di Indonesia dan juga lembaga di luar negeri. Diantara 71 penghargaan tersebut, terdapat 3 penghargaan dari KPK,

a. Penghargaan Anti Gratifikasi terbaik;

b. Penghargaan pengelolaan LHKPN terbaik 2019

c. Sertifikat Aksi Nasional Pencegahan korupsi/ANPK) atas pengelolaan data penyaluran subsidi dengan memanfaat NIK

Kementerian Pertanian juga tercatat sebagai Kementerian yang mendapat prediket WTP selama 7 kali berturut-turut dari BPK-RI, sejak tahun 2016-2022.

Tentang Proses hukum yang sedang berjalan ini, Saya sampaikan bahwa Saya akan menghadapi hal tersebut secara koperatif. Semoga ke depan upaya penegakan hukum dan pemberatasan korupsi lebih kuat dan dilakukan secara bersih, serta tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik praktis," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: