Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gugatan Usia Capres/Cawapres, Teddy Gusnadi Minta MK Jangan Dengar Ocehan Pihak Luar, 'Anjing Menggonggong Khafilah Berlalu'

Gugatan Usia Capres/Cawapres, Teddy Gusnadi Minta MK Jangan Dengar Ocehan Pihak Luar, 'Anjing Menggonggong Khafilah Berlalu' Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Garuda meminta semua pihak untuk menghormati apa pun yang akan diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan batas usia capres-cawapres.

Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menyebut partainya sebagai salah satu pihak yang mengajukan gugatan tersebut meminta MK tak perlu merisaukan komentar dari pihak luar.

"Seharusnya sebagai pihak yang mengerti bernegara, hormati dan patuhi apapun putusan MK, karena penafsir tunggal yang sah adalah MK bukan mereka yang menyerang MK dan Jokowi. Mereka seolah-olah menjadi pemilik kebenaran atas tafsir hukum. Padahal konstitusi telah amanatkan ke MK bukan ke mereka," kata kepada wartawan, Kamis (12/10/2023).

Dia bilang kalau MK tak perlu mendengarkan 'ocehan' pihak luar, apalagi komentar-komentar itu dianggap jadi tekanan.

"Partai Garuda sebagai pihak yang mengajukan gugatan, meminta MK untuk putuskan gugatan tanpa perlu mendengarkan suara-suara itu. Anjing menggonggong khafilah berlalu," sambung dia.

Juru Bicara Partai Garuda itu menjelaskan pihaknya dalam mengajukan gugatan batas usia minimum capres-cawapres tidak pernah mengintervensi apalagi menyerang MK agar gugatan dikabulkan. Partai Garuda menyerahkan apa pun putusan MK.

"Pihak lain yang tidak melakukan gugatan, tidak seharusnya mengintervensi dan melabelkan MK dengan berbagai pandangan negatif," ujar Teddy.

Teddy menyebut mereka yang tidak suka dengan gugatan Partai Garuda, bukan karena memikirkan negara tapi karena urusan politik praktis. Akhirnya, kata Teddy, mereka mengintervensi MK dengan menyerang MK dengan berbagai isu demi tujuan politik mereka.

"Bukan hanya MK yang diserang, bahkan Jokowi dan keluarganya juga diserang. Mereka kaitkan ipar Jokowi di MK dan kaitkan dengan Gibran yang digadang-gadangkan menjadi Cawapres Prabowo. Jadi mereka menyerang MK dan Jokowi, endingnya karena urusan Pilpres, jangan sampai Prabowo menang," imbuh Teddy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: