Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung pembiayaan transisi dan komitmen yang kuat guna mendorong keuangan berkelanjutan untuk memfasilitasi transisi menuju perekonomian rendah karbon.
Salah satunya adalah beberapa inisiatif utama yang telah dicapai OJK selama keketuaannya dalam ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 2023 (ACMF Significant Milestones). Pertama, penerbitan ASEAN Transition Finance Guidance yang merupakan pedoman umum bagaimana suatu rencana transisi ke ekonomi rendah karbon bisa dikatakan kredibel, transparan, dan inklusif.
"Lalu, penyelesaian proses revisi ASEAN Corporate Governance Scorecard, yang merujuk pada revisi OECD Principles on Corporate Governance dimana sustainability menjadi pilar utama yang baru. Scorecard ini akan digunakan dalam penilaian untuk menentukan Top Publicly Listed Companies (PLCs) di ASEAN yang akan dimulai dengan penilaian di tahun 2024 untuk tahun laporan 2023," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam acara ACMF International Conference 2023 yang dikutip di Jakarta, Kamis (19/10/2023). Baca Juga: OJK Dorong ACMF Realisasikan Roadmap Pasar Modal Berkelanjutan di ASEAN
Kemudian ACMF-IFRS Foundation Dialogue on IFRS Sustainability Disclosure Standards. ACMF terus mendorong peningkatan kualitas pelaporan keberlanjutan (sustainability disclosure) dengan menjalin kolaborasi dengan ISSB sebagai pembuat standar global untuk sustainability disclosure. Kolaborasi ini telah dituangkan dalam protokol dialog yang ditandatangani di pertemuan kemarin. Melalui kolaborasi ini ACMF bisa mengintensifkan program capacity building baik untuk anggota ACMF sebagai regulator dan juga untuk Perusahaan penyusun laporan keberlanjutan.
Dan yang terakhir, peluncuran Handbook untuk ASEAN Green Lane, untuk memfasilitasi penawaran lintas batas reksa dana berbasis keberlanjutan.
“Milestone ACMF di atas sejalan dengan fokus inisiatif ACMF pada agenda transisi menuju pengurangan emisi sampai dengan tercapainya komitmen net zero di kawasan, dan ACMF sebagai forum regulator Pasar Modal di ASEAN berkomitmen untuk berkontribusi dalam agenda besar ini,” kata Inarno.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyampaikan bahwa Pasar Modal berperan penting dalam mencapai tujuan iklim karena diperlukan sejumlah besar investasi dan pendanaan untuk menuju target dimaksud.
“Melalui mobilisasi dan alokasi pembiayaan, pasar modal diharapkan dapat melengkapi pinjaman bank dan investasi publik. Dalam rangka mencapai hal ini di tingkat regional, upaya-upaya perlu diselaraskan. Pihak berwenang di masing-masing regional harus bekerja sama untuk merancang serta menerapkan kerangka peraturan bersama di luar batas negara. Diskusi ACMF merupakan bukti nyata upaya ini,” kata Hasan.
Dalam pertemuan ACMF Chairs Meeting pada Senin (16/10/2023) juga dilakukan penyerahan Keketuaan ACMF dari regulator Pasar Modal Indonesia, OJK ke Lao Securities Commission Office (Lao SCO) sebagai Ketua ACMF 2024 dan Securities Commision Malaysia sebagai Wakil Ketua. Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Berkelanjutan, AAJI Ajak Industri Asuransi Terapkan ESG
ACMF dibentuk tahun 2004 di bawah naungan forum Menteri Keuangan ASEAN yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN yaitu Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), Securities and Exchange Regulator of Cambodia (SERC), Indonesia Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan/OJK), Lao Securities Commission Office (Lao SCO), Securities Commission of Malaysia (SCM), Securities and Exchange Commission of Myanmar (SEC Myanmar), Securities and Exchange Commission of Philippines (SEC Philippines), Monetary Authority of Singapore (MAS), Securities and Exchange Commission of Thailand (SEC Thailand), dan State Securities Commission of Vietnam (SSC Vietnam).
Tujuan ACMF adalah mengembangkan Pasar Modal di kawasan ASEAN dengan fokus pada harmonisasi kerangka pengaturan dalam rangka mencapai integrasi Pasar Modal yang lebih baik di ASEAN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement